kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jenis-jenis Transaksi Internasional yang Dilakukan Perusahaan


Senin, 11 Juli 2022 / 18:00 WIB
Jenis-jenis Transaksi Internasional yang Dilakukan Perusahaan


Reporter: Tim KONTAN | Editor: Ridwal Prima Gozal

KONTAN.CO.ID - Mengembangkan bisnis ke skala global merupakan salah satu cara bagi perusahaan untuk meningkatkan pertumbuhan. Di era ekonomi digital seperti saat ini, bisnis internasional tidak hanya dapat dilakukan oleh perusahaan besar, tetapi juga usaha kecil dan menengah.

Dengan meluaskan pasar ke luar negeri, perusahaan berpotensi memperoleh peningkatan pendapatan dan keuntungan. Dalam menjalankan operasional yang berhubungan dengan konsumen dan mitra bisnis di luar negeri, terdapat sejumlah transaksi internasional yang umum dilakukan perusahaan.

Apa saja jenis transaksi internasional tersebut? Simak penjelasannya berikut ini.

1. Pembayaran ke vendor atau supplier

Suatu perusahaan melakukan impor dengan berbagai tujuan. Perusahaan manufaktur perlu mengimpor bahan baku jika material atau komponen yang dibutuhkan dalam produksi masih sulit ditemukan di dalam negeri.

Ada pula perusahaan yang mengimpor barang untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Hal ini dilakukan jika produksi barang tersebut lebih mahal atau lebih sulit ketimbang mengimpornya dari luar negeri.

Salah satu cara perusahaan importir membayar vendor atau supplier di luar negeri adalah dengan transfer uang tunai. Biasanya, perusahaan mentransfer dengan mata uang yang disepakati antara perusahaan dan vendor/supplier. 

Selain importir, bisnis e-commerce yang memiliki mitra pedagang atau vendor dari luar negeri juga kerap melakukan transaksi pembayaran lintas negara. Contohnya marketplace yang menyediakan lapak bagi penjual dari luar negeri dan e-commerce bidang pariwisata.

2. Pembayaran komisi atau insentif

Untuk memberikan apresiasi atau motivasi, perusahaan kerap memberikan komisi pada penjual atau distributor yang berhasil mencapai atau melampaui target penjualan. Hal ini juga umum dilakukan eksportir pada rekanan importir atau distributor mereka di luar negeri.

Perusahaan eksportir pun biasa memberikan komisi pada pihak ketiga/agen/broker yang membantu eksportir mendapatkan kesepakatan atau kontrak penjualan dengan importir.

Periode pembayaran komisi ke mitra di luar negeri tergantung pada kebijakan operasional perusahaan. Ada perusahaan yang membayar komisi secara rutin misalnya setiap bulan, ada juga yang membayarkan komisi setelah menerima pembayaran secara penuh dari penjual atau distributor di luar negeri.

3. Pengiriman uang antarnegara

Konsumen memiliki berbagai kebutuhan mengirimkan uang ke luar negeri seperti mentransfer uang untuk sanak kerabat di luar negeri, membayar biaya sekolah, hingga membayar transaksi bisnis. Perusahaan remitansi membantu konsumen individu mengirimkan uang dari Indonesia ke luar negeri maupun sebaliknya.

Melalui perusahaan remitansi, pengiriman dan penerimaan uang dari dalam dan luar negeri menjadi lebih mudah dan aman. Transfer bisa dilakukan ke tujuan rekening bank atau diambil tunai oleh penerimanya.

Konsumen dapat memanfaatkan jasa remitansi melalui bank, baik bank nasional maupun swasta. Konsumen juga bisa mentransfer uang antarnegara melalui penyedia jasa remitansi yang memiliki lisensi dari regulator, misalnya Bank Indonesia. Karena itu, perusahaan remitansi selalu menghadapi transaksi transfer internasional dalam volume besar setiap hari.

4. Pengembalian dana ke konsumen

Menjaga kepercayaan konsumen merupakan modal penting bagi kelangsungan bisnis perusahaan. Bagi e-commerce, layanan pengembalian dana ke konsumen atau refund menjadi salah satu komponen penting untuk menjaga kepercayaan tersebut.

Dengan adanya layanan refund, konsumen akan merasa lebih terlindungi dari kemungkinan penipuan atau wanprestasi. Perusahaan dapat menentukan kebijakan tersendiri mengenai persyaratan dan mekanisme refund yang bisa dilakukan konsumen.

Permintaan refund dari konsumen juga kerap dihadapi e-commerce pariwisata atau e-commerce yang menjual produknya langsung ke konsumen di luar negeri. Konsumen yang tersebar di mancanegara mengharuskan perusahaan melakukan transfer refund dengan berbagai mata uang internasional.

Semakin luas cakupan bisnis perusahaan ke luar negeri, maka transaksi internasionalnya pun makin kompleks dan berlangsung dalam volume besar. Perusahaan membutuhkan sistem pengelolaan transaksi internasional yang terpadu dan komprehensif untuk efisiensi kegiatan operasional.

Flip melalui layanan Flip for Business menyikapi permasalahan perusahaan tersebut dengan menghadirkan solusi transaksi internasional melalui fitur International Transfer. Fitur International Transfer dari Flip for Business dapat memudahkan perusahaan untuk mengirimkan uang hingga ke 40 negara, di antaranya Inggris, Australia, Jepang, Jerman, Prancis, Swiss, Italia, Australia, Korea Selatan, Singapura, Malaysia, dan lain-lain. Fitur ini memberikan kemudahan transfer uang ke luar negeri dengan dua cara, yaitu melalui metode unggah dokumen Excel via Dashboard dan API integration.

Selain itu, fitur International Transfer memungkinkan perusahaan mengirimkan uang lintas negara di luar jam operasional bank. Biaya transaksinya pun terjangkau, dimulai dari 29 ribu rupiah. Dengan Flip for Business yang sudah memperoleh lisensi dari Bank Indonesia, pengiriman uang ke luar negeri terjamin legalitas dan keamanannya.

Untuk transaksi internasional yang lebih mudah, murah, dan efisien, gunakan Flip for Business.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×