kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jiwasraya incar lima besar di asuransi jiwa


Selasa, 19 Agustus 2014 / 08:20 WIB
Jiwasraya incar lima besar di asuransi jiwa
ILUSTRASI. Gedung?Waskita Karya (WSKT) di Jakarta.


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Fitri Arifenie

JAKARTA. Setelah lepas dari persoalan utang, PT Asuransi Jiwasraya (Persero) memiliki segudang rencana bisnis di tahun ini. Perusahaan pelat merah ini menargetkan bisa menduduki peringkat lima besar dalam industri asuransi jiwa di Indonoesia di tiga tahun mendatang.

Saat ini, Jiwasraya menduduki urutan ketujuh sebagai perusahaan asuransi jiwa paling besar di Indonesia. Hary Prasetyo, Direktur Keuangan PT Asuransi Jiwasraya bilang, ambisi itu didapatkan dengan cara terus mengerek pendapatan premi. 

Sampai semester pertama tahun ini, Jiwasraya telah mengumpulkan premi sebanyak Rp 2 triliun. Jumlah ini naik tipis ketimbang perolehan premi di periode yang sama tahun lalu yakni sebesar Rp 1,9 triliun. 

Tahun ini, Jiwasraya memasang target pendapatan premi sebesar Rp 6,7 triliun. Meskipun di paruh pertama tahun ini, pendapatan premi Jiwasraya baru terpenuhi 29,8%, Hary optimistis, target tersebut masih bisa tercapai. Sampai Agustus 2014, jumlah premi yang sudah dikumpulkan oleh Jiwasraya mencapai Rp 3 triliun. 

"Biasanya pendapatan asuransi besar di akhir tahun, pada kuartal III dan IV sudah masuk semua," kata Hary. 

Sepanjang tahun lalu, realisasi pendapatan premi Jiwasraya mencapai Rp 5,7 triliun. Artinya, di semester kedua tahun lalu, pendapatan premi Jiwasraya mencapai Rp 3,8 triliun atau naik dua kali lipat dari semester satu. 

Rencana lain, Jiwasraya akan melakukan rebranding dan bekerja sama dengan klub liga Premier Inggris, Manchester City. Siasat ini dipasang oleh Jiwasraya demi meningkatkan pendapatan premi dari segmen ritel. Dus, di tahun ini, kontribusi dari ritel dan korporasi bisa berimbang, masing-masing 50%. 

Lalu, Jiwasraya juga akan merilis dua produk baru yakni tradisional dan unitlink. Menurut Hary, Jiwasraya akan memperbanyak produk term life (asuransi berjangka) dan endowment (asuransi dwiguna) demi kelangsungan bisnis Jiwasraya di masa depan. "Sisanya revatilisasi produk yang lama supaya lebih menarik bagi masyarakat," jelas Hary.

Bebas lilitan utang

Mulai tahun ini, Jiwasraya sudah bebas dari beban utang sebesar Rp 6,7 triliun. Sejak 2008, Jiwasraya melakukan restrukturisasi, terutama produk yang menambah beban biaya. 

Salah satu produk  yang dihentikan adalah produk-produk dengan mata uang dollar Amerika. "Kami menutup 33 produk dari 40 produk yang ada. Dari situ, kami kemudian membuat produk yang sehat," jelas Hary. 

Selain itu juga, Jiwasraya melakukan revaluasi aset diantaranya adalah properti, tanah, bangunan, dan termasuk peralatan kantor. Namun, Hary bilang, revaluasi aset bukan faktor utama keberhasilan Jiwasraya membayar utang. "Laba murni dari operasional, revaluasi masuknya ke ekuitas," kata Hary.

Sekadar informasi, tahun lalu, Jiwasraya mengantongi laba Rp 457 miliar, naik 77,13% dari tahun sebelumnya. Aset Jiwasraya juga naik 82,79% menjadi Rp 17 triliun.     

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News





[X]
×