Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tampaknya pertumbuhan kredit mulai terasa lebih kencang di separuh tahun ini. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat jumlah kredit yang sudah disepakati tapi belum ditarik atau committed loan di Juni 2018 turun sebesar Rp 15 triliun.
Namun Slamet Edi Purnomo, Deputi Komisioner Pengawas Perbankan IV OJK, belum menjelaskan detail besaran committed loan saat ini setelah turun tersebut. Yang jelas penurunan menunjukkan penarikan kredit sudah mulai kencang. Bank Indonesia (BI) optimistis, pertumbuhan penyaluran kredit pada Juni 2018 bisa lebih tinggi dari realisasi Mei 2018 yang sebesar 10,26% secara year on year (yoy).
Penarikan kredit yang sudah mulai kencang disebabkan karena pertumbuhan di beberapa sektor industri. "Seperti industri pengolahan, perdagangan, transportasi, pergudangan dan rumah tangga," kata Slamet, Kamis (12/7).
Frans Alimhamzah, Direktur Bisnis Banking Bank CIMB Niaga mengatakan, pada umumnya berasal dari sektor infrastruktur. "Harapannya penarikan kredit mulai kencang di semester kedua ini," kata Frans.
Herry Sidharta Wakil Direktur Utama Bank BNI, mengatakan, fasilitas kredit BNI hampir seluruhnya kategori uncommited. Mayoritas penarikan kredit BNI saat ini yaitu sektor perindustrian, sektor perdagangan, restoran & hotel, sektor pengangkutan, gudang & komunikasi. "Pada semester II penarikan kredit bisa lebih cepat sesuai kebutuhan debitur dan kondisi ekonomi," kata Herry.
Data OJK per di April 2018, kredit yang belum ditarik di bank sebesar Rp 1.474 triliun. Angka itu naik 2,57% yoy. Terbanyak merupakan uncommitted loan sebesar 74% sisanya 25% dari committed loan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News