kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Juni 2018, perbankan Indonesia salurkan kredit sindikasi Rp 87,8 triliun


Minggu, 15 Juli 2018 / 20:29 WIB
Juni 2018, perbankan Indonesia salurkan kredit sindikasi Rp 87,8 triliun
ILUSTRASI. Perjanjian kredit sindikasi pembangunan ruas tol Semarang Batang


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan Indonesia tercatat telah menyalurkan kredit sindikasi sebesar US$ 6107 juta atau Rp 87,8 triliun. Angka ini mengalami penurunan 49,2% secara tahunan atau year on year (yoy).

Hal ini berdasarkan data Bloomberg MLAB League Table Indonesia selama Januari 2018-Juni 2018 baik untuk Mandatel lead arranger maupun bookrunner.

Untuk mandated lead arranger, Bloomberg mencatat data dari 47 bank yang berasa dari lokal maupun bank asing. Selain itu, untuk bookrunner, Bloomberg juga mencatat data dari 26 bank.

Lima besar bank yang masuk sebagai penyalur sindikasi terbesar dari sisi mandated lead arranger adalah Bank Mandiri US$ 739 juta, CIMB US$ 523,5 juta, BNP Paribas US$ 372,2 juta, BCA US$ 370 juta, Standard Chartered Bank US$ 370 juta.

Sedangkan lima bank yang masuk sebagai bookrunner adalah Bank Mandiri US$ 1065 juta, CIMB US$ 514 juta, Standard Chartered Bank US$ 361, Mitsubishi UFJ Financial Group US$ 329 juta, BCA US$ 326 juta.

Frans Alimhamzah, Direktur Bisnis Banking CIMB Niaga mengakui memang CIMB masuk sebagai peringkat dua terkait jumlah kredit sindikasi yang disalurkan.

"CIMB masuk sebagai peringkat dua baik bookrunner maupun mandated loan arranger," kata Frans kepada kontan.co.id, Jumat (13/7).

Paul Sutaryono, Pengamat Perbankan mengatakan memang pada semester 1 2018 ini ada penarikan cukup besar terkait kredit sindikasi.

"Kredit tersebut akan memberikan kontribusi semakin besar pada pertumbuhan kredit perbankan," kata Paul kepada kontan.co.id, Jumat (13/7). Pada semester 2 2018 nanti diproyeksi pertumbuhan kredit infrastruktur akan semakin besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×