Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keputusan Bank Indonesia (BI) menaikan suku bunga acuan hingga 100 basis poin dalam waktu dua bulan, berdampak pada industri pembiayaan dalam negeri. Meski begitu, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk optimistis target kinerja hingga akhir tahun ini tercapai.
Menurut Direktur Utama Adira Finance Hafid Hadeli, dampak kenaikan bunga 1% tidak signifikan bagi pasar pembiayaan sepeda motor. Kenaikan bunga pembiayaan relatif kecil. "Jika terjadi kenaikan bunga 1% di kredit sepeda motor, paling cicilan naik antara Rp 6.000 sampai Rp 7.000," kata dia.
Meski begitu, Hafid mengakui dampak kenaikan suku bunga di pembiayaan kendaraan roda empat akan lebih besar. Pasalnya, kenaikan besaran cicilan mobil bisa lebih dari Rp 100.000.
Kenaikan suku bunga kredit harus segera disesuaikan lantaran Adira Finance banyak menggunakan pinjaman perbankan sebagai sumber pendanaan. Suku bunga multifinance mau tidak mau juga akan menyesuaikan suku bunga perbankan.
Namun, Hafid belum bisa memprediksikan kenaikan bunga pembiayaan. Pasalnya, kenaikan bunga pinjaman dari bank akan terasa pada fasilitas pinjaman baru yang akan ditarik berikutnya.
Saat ini, rata-rata bunga pembiayaan Adira Finance untuk kendaraan roda empat sebesar 5%. Sementara untuk sepeda motor bisa 15%.
Adira Finance belum berencana mengubah porsi pendanaan. Hafid bilang, perusahaan ini masih akan melihat potensi suku bunga dari sumber pendanaan yang lebih kompetitif tiap periode.
Tentu Adira Finance akan selektif mencari pendanaan. Hafid mengatakan, tak cuma melihat pergerakan suku bunga namun juga faktor lain, seperti kurs dalam pinjaman offshore.
Saat ini, Adira Finance mengandalkan pendanaan dari penerbitan surat utang 50%, pinjaman bank dalam negeri 25% dan sisanya pinjaman sindikasi asing.
Meski dibayangi kenaikan suku bunga. Adira Fincane percaya bisa mengejar target pembiayaan hingga akhir tahun ini karena daya beli masih tumbuh. Sampai Juni 2018, Adira Finance sudah menyalurkan kredit Rp 18,4 triliun. Angka ini naik 17% dari periode yang sama tahun 2017.
Sampai akhir 2018, anak usaha Bank Danamon ini menargetkan pertumbuhan pembiayaan di 5%–10% dari realisasi 2017 sekitar Rp 32,7 triliun. Artinya hingga akhir tahun ini, Adira Finance bisa membukukan pembiayaan Rp 34,33 triliun–Rp 35,97 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News