kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.912   12,00   0,08%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Jurus Bank Digital Gaet Nasabah di Tengah Persaingan Ketat


Rabu, 06 Maret 2024 / 20:22 WIB
Jurus Bank Digital Gaet Nasabah di Tengah Persaingan Ketat
ILUSTRASI. Persaingan bank digital kian ketat di tengah munculnya pemain baru. KONTAN/Carolus Agus Waluyo/10/03/2023.


Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persaingan bank digital kian ketat di tengah munculnya pemain baru. Alhasil, perbankan tentu harus putar otak agar tidak kalah saing dalam mengakuisisi nasabah. Bank perlu memiliki strategi yang lebih jitu dari sekadar bakar uang.

PT Krom Bank Indonesia Tbk sebagai bank digital yang baru diluncurkan punya strategi menjaring nasabah dengan memberikan bunga 6% per tahun untuk tabungan utama. Sedangkan untuk Deposito Berjangka bunga yang diberikan hingga 8,75% per tahun. Ini memang salah satu cara klasik yang biasa bank lakukan di awal kemunculannya. 

Di sisi lain, PT Allo Bank Indonesia Tbk punya visi untuk mengakuisisi nasabah berkualitas. 

Direktur Utama PT Allo Bank Indonesia Tbk Indra Utoyo menjelaskan, pihaknya punya strategi lain yakni menjalin kolaborasi dengan berbagai mitra melalui penerapan model Open Banking.

Baca Juga: Sejumlah Perbankan Proyeksikan Transaksi Digital pada Ramadan dan Lebaran Melonjak

Sebagai bank di bawah naungan CT Corp, model bisnis ini tentu menguntungkan nasabah maupun Allo Bank.

Indra menjelaskan dari sisi nasabah tentu akan dimudahkan melalui akses untuk mengeksplorasi berbagai layanan dari CT Corp. Sejalan dengan itu bisnis Allo Bank akan bertumbuh karena ekosistem CT Corpora memiliki basis pelanggan yang sangat besar.

"Jumlah frequent users yang sangat besar ini dapat menjadi basis data inti untuk berbagai program loyalitas dan produk digital banking," kata Indra kepada KONTAN Rabu (6/3). 

Disamping itu Allo Bank aktif menjalin kolaborasi dengan berbagai ekosistem di luar CT Corpora sejak tahun lalu. 

Melihat ketatnya persaingan bank digital, Indra menyampaikan bahwa Allo Bank tidak bisa hanya mengandalkan ekosistem CT Corp, tapi lebih dari itu Bank milik Chairul Tanjung ini berinovasi dengan mendayagunakan infrastruktur phygital yakni penggabungan antara aplikasi mobile Banking Allo Bank dengan jaringan kanal fisik antara lain TransMart, Metro, Mitra Bukalapak dan Indomaret. 

"Infrastruktur phygital ini menggabungkan dunia fisik dengan dunia digital, best of both worlds, yang tepat untuk memberikan berbagai macam keuntungan bagi nasabah," lanjutnya. 

Alhasil sampai Februari 2024, total jumlah nasabah Allo Bank mencapai 8 juta nasabah. 

Tidak mau kalah, PT Bank Jago Tbk (ARTO) juga mengembangkan aplikasinya untuk tertanam di berbagai ekosistem digital atau terkoneksi dengan berbagai aplikasi keuangan. Kolaborasi ini diyakini Bank Jago mampu mendongkrak pertumbuhan nasabah, sebab nasabah akan lebih dipermudah dalam mengatur keuangannya. 

Adapun saat ini aplikasi bank Jago telah terintegrasi dengan GoTo, Bibit dan Stockbit, hingga BFI Finance.  

"Pengembangan Jago App didasarkan pada kemampuan dapat tertanam dalam ekosistem digital. Maka kedepannya kami akan memperluas kolaborasi dengan ekosistem yang baru untuk terus memberikan produk dan layanan keuangan kepada nasabah," kata Direktur Kepatuhan & Corporate Secretary Bank Jago Tjit Siat Fun kepada KONTAN, Rabu (6/3). 

Baca Juga: Volume Transaksi Digital dan Penggunaan OVO Diperkirakan Naik Selama Ramadan

Di samping itu Bank Jago juga masih terus melakukan strategi yang sama yakni menyesuaikan dan mempersonalisasikan fitur-fitur didalam aplikasi agar lebih kompatibel dengan kebutuhan masing-masing nasabah.

Sementara itu pionir Bank digital di Indonesia yakni PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) memiliki strategi yang berbeda. 

Abraham Lumban Batu, Senior Vice President Retail Banking Amar Bank ingin memiliki nasabah berkualitas maka dari itu ia ingin menjaring nasabah lewat edukasi dan campaingn brand. Ia percaya meskipun nasabah yang datang menabung dengan jumlah yang kecil terlebih dahulu, namun ia yakin nantinya akan bertambah seiring waktu. 

David Wirawan, Senior Vice President of Finance Amar Bank menambahkan secara umum Amar Bank dimulai dari pinjaman yaitu Tunaiku, kemudian peminjam yang mendapat persetujuan akan diarahkan menjadi nasabah dengan pembukaan buku rekening. 

"Starting dari pinjaman lebih dahulu, mereka dari liabilitas side, kami mulai dari aset site dan lending site. Mereka mengajukan kredit, pelan-pelan kami coba convert menjadi nasabah Amar Bank digital, yang approve dan disetujui tentu pasti dibukakan rekeningnya," kata David, Rabu (6/3).

Maka dari itu Amar Bank memilih tidak memberikan promo secara besar-besaran karenamemang Amar Bank sudah mengeluarkan dana diawal untuk memperoleh kustomer Tunaiku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×