Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. CIMB Niaga telah melakukan beberapa langkah untuk mengatasi kredit macet. Tercatat pada semester pertama Non Performing Loan (NPL) CIMB naik 1,31% menjadi 4,28%.
Nah, untuk menekan kredit macet sampai akhir tahun, CIMB melakukan beberapa strategi di antaranya adalah pertama, melakukan recovery dengan menjual jaminan dan kedua adalah dengan meningkatkan loan loss coverage (LLC) pada tingkat aman yaitu 100%.
Menurut Direktur Strategy and Finance CIMB Niaga Wan Razly Abdullah, perseroan juga melakukan comprehensive stress test minimal setiap enam bulan sekali atau lebih sering apabila situasi dianggap membutuhkan.
Stress test ini menurut Wan selain memperhitungkan pelemahan rupiah juga menimbang dampak situasi lain seperti kenaikan harga BBM, BI Rate, tingkat inflasi, dan pelemahan harga komoditas.
“Kami juga melakukan pemantauan yang lebih ketat terhadap sector limit. Menghadapi kondisi perekonomian yang masih menantang, CIMB Niaga mempertahankan Capital Adequacy Ratio (CAR) yang relatif tinggi yaitu di level 15,98% per 30 Juni 2015,” ujar Wan kepada KONTAN, kemarin.
Tercatat sampai semester pertama 2015, tercatat kinerja CIMB Niaga masih kurang optimal. Hal ini bisa dilihat dari laba bersih perseroan masih mengalami penurunan 91% menjadi Rp 176 miliar. Penurunan ini disebabkan oleh biaya provisi yang meningkat 391,3% menjadi Rp 2,7 triliun. Selain itu, untuk interest expense tercatat naik 12,4% dan biaya operasi naik sebesar 8,3%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News