kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.875   5,00   0,03%
  • IDX 7.314   118,54   1,65%
  • KOMPAS100 1.121   16,95   1,53%
  • LQ45 892   14,50   1,65%
  • ISSI 223   2,40   1,09%
  • IDX30 459   10,01   2,23%
  • IDXHIDIV20 553   13,38   2,48%
  • IDX80 129   1,38   1,09%
  • IDXV30 137   2,73   2,03%
  • IDXQ30 152   3,22   2,16%

Kanal bancassurance masih jadi penopang industri asuransi jiwa


Rabu, 18 Maret 2020 / 21:07 WIB
Kanal bancassurance masih jadi penopang industri asuransi jiwa
ILUSTRASI. Seorang pekerja menggunakan teepon selular di depan logo asuransi jiwa di Kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Jakarta, Selasa (25/6). Kanal bancassurance masih jadi penopang industri asuransi jiwa untuk memperoleh premi./pho KONTAN/Carolus Agus


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kanal bancassurance masih jadi penopang bisnis asuransi jiwa. Dibandingkan kanal lain, pemasaran asuransi lewat perbankan ini berkontribusi besar terhadap premi industri asuransi jiwa tahun lalu.

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat, kanal bancassurance menyumbang 42,7% dari total premi industri yakni Rp 84,08 triliun pada tahun lalu. Jumlah tersebut meningkat 5,4% dari realisasi 2018 sebesar Rp 79,77 triliun.

Baca Juga: Genjot premi bancassurance, BRI Life siap luncurkan produk baru

Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menyebut, bancassurance menjadi jalur distribusi penting serta efektif memasarkan produk asuransi kepada masyarakat secara luas dan cepat melalui bank. Menyusul pemasaran lewat keagenan, telemarketing, employee benefit dan lainnya.

“Bancassurance jadi kanal nomor satu industri asuransi jiwa dan terus menunjukkan pertumbuhan secara rupiah terlihat dari peningkatan premi pada 2019,” kata Budi di Jakarta beberapa waktu lalu.

Dengan kontribusinya yang besar, ia berharap kanal bancassurance tetap ada walaupun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berencana mengatur produk-produk asuransi yang dipasarkan melalui bank. Asalkan, regulator secara konsisten memberikan kesempatan industri tetap tumbuh serta tidak membatasi produk yang ditawarkan melalui kanal ini.

Apalagi kanal bancassurance telah ada di Indonesia lebih dari 20 tahun serta dikenal oleh dunia internasional. Kehadiran kanal ini diharapkan bisa memperluas akses masyarakat Indonesia terhadap produk asuransi.

Baca Juga: AAUI: Asuransi umum bisa manfaatkan unit syariah dalam penerapan Qanun Aceh

Secara total, tahun lalu industri asuransi jiwa mengantongi pendapatan premi Rp 196,69 triliun atau meningkat 5,8% secara year on year (yoy). Dengan realisasi tersebut, ia berharap pendapatan premi asuransi jiwa bisa tumbuh dobel digit tahun ini.

Walaupun tahun 2020 dinilai menantang dari mulai dampak perang dagang Amerika Serikat (AS)-China, wabah virus corona hingga pemblokiran sejumlah akun rekening efek milik perusahaan asuransi oleh Kejaksaan Agung (Kejagung).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×