kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kantor cabang bank wajib berinovasi agar tak jadi beban di era digital


Jumat, 10 Desember 2021 / 19:41 WIB
Kantor cabang bank wajib berinovasi agar tak jadi beban di era digital
ILUSTRASI. Nasabah memanfaatkan layanan ATM bank OCBC NISP untuk bertransaksi disela peresmian private banking bank OCBC NISP di Jakarta Senin (22/5). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/22/05/2017


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - SURABAYA. Digitalisasi layanan keuangan di tengah perkembangan teknologi informasi membuat peranan kantor cabang mulai mengalami perubahan. Transformasi digital semakin terakselerasi di tengah pandemi Covid-19 dimana nasabah semakin terbiasa melakukan transaksi digital. 

Kondisi ini membuat bank mau tak mau harus beradaptasi. Jaringan kantor harus ditata menyesuaikan dengan perkembangan digitalisasi tersebut. Jika tidak, keberadaan kantor cabang bisa menjadi beban bagi bank. 

Hal itu disampaikan oleh Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah. Dengan perkembangan teknologi ke depan, dia memperkirakan masyarakat akan mulai menggunakan uang digital. Saat penggunaan ini semakin meluas, maka mesin ATM tidak bermanfaat lagi dan kantor cabang sudah tidak menjadi keunggulan lagi bagi bank.

"Aset itu menanggung beban, misal punya kantor, lahan tanah itu harus bayar pajak dan biaya perawatan. Kalau tidak menghasilkan, itu jadi beban," kata Piter. 

Baca Juga: KPR Subsidi topang portofolio LPR Bank BTN

Bagi perbankan kantor cabang tetap memiliki peranan penting meskipun digitalisasi terus berkembang. Hanya saja memang perlu dilakukan transformasi jaringan kantor agar tidak menjadi beban, melainkan tetap memberi kontribusi terhadap pertumbuhan bisnis. 

PT Bank OCBC NISP Tbk salah satu yang sudah mulai melakukan transformasi pada jaringan kantornya. Bank berkode emiten NISP ini tetap melakukan ekspansi jaringan kantor namun dengan konsep yang berbeda dan belum pernah ditemui di Indonesia sebelumnya. 

Bank ini meluncurkan kantor cabang baru yang dinamakan Financial Fitnes Gym dari Nyala OCBC NISP. Kantor ini mengusung konsep hybrid, transformasi layanan untuk edukasi dan solusi keuangan yang lebih kreatif. 

Dinamakan Financial Fitnes Gym bukan berarti nasabah nasabah bisa melakukan aktivitas gym dalam arti sebenarnya di cabang ini.  Nama itu diusung karena bank ini melihat bahwa mengelola keuangan sama seperti konsep gym

"Financial Fitness Gym ini didesain menjadi tempat nge-gym financial dengan menawarkan pengalaman belajar keuangan. Peranan kantor cabang telah ditingkatkan tidak hanya sekedar tempat bertransaksi tetapi juga melakukan eksplorasi kebutuhan financial," kata Jenny Hartanto, National Network Head Bank OCBC NISP saat peresmian Financial Fitnes Gym di Mall Ciputra World, Jumat (10/12).

Baca Juga: Pertama di Indonesia, OCBC NISP luncurkan kantor cabang dengan konsep Fitnes Gym

Sebagai sarana untuk mengedukasi masyarakat tentang pengelolaan keuangan, OCBC NISP menghadirkan banyak kegiatan yang bisa dilakukan di Financial Fitness Gym. Layanan yang disediakan terbuka untuk umum, bukan hanya untuk nasabah saja. 

Di Financial Fitness Gym, masyarakat dapat mengikuti kelas-kelas personal finance dan entrepreneurship yang tersedia pada Ground Area, melakukan Financial Fitness Check-Up dan konsultasi keuangan dengan financial coach di Consultation Area. Kantor konsep baru ini juga bisa menjadi tempat nongkrong. Pasalnya, tersedia di dalamnya coffee shop dan area merchandise.

Financial Fitness Gym yang pertama ini dipilih hadir di Surabaya lantaran OCBC NISP melihat indeks pembangunan manusia di kota ini cukup tinggi yakni mencapai 82%.Begitu pula dengan pertumbuhan ekonomi Surabaya juga tergolong tinggi. 

Jenny mengatakan, ke depan, perseroan masih akan melakukan ekspansi jaringan kantor dengan mengusung Financial Fitness Gym. Perseroan menargetkan akan membuka kantor cabang kedua di Jakarta. " Harapannya tahun depan bisa dibuka," ujarnya. 

Bank Mandiri sebelumnya juga telah memulai transformasi kantor cabang dengan mengusung dengan konsep edukatif (edu-branch) sejak tahun 2020 lalu. Kantor cabang pertama dengan konsep ini berlokasi di Menara Astra.

Selain itu, bank ini juga sedang melakukan ujicoba konsep Branch of the Future di kantor cabang Jakarta Plaza Mandiri. Konsep ini akan didukung dengan inovasi terkini di bidang perbankan digital.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi berharap, keberadaan Branch of the Future akan dapat meningkatkan kemudahan dan kenyamanan nasabah saat bertransaksi di Bank Mandiri. Selain pengembangan sisi bisnis dan teknologi, Bank berlogo pita emas ini juga menakselerasi pengembangan SDM atau Mandirian juga diperkuat lewat implementasi program Mandirian Siap Jadi Digital.

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) pun akan melakukan hal serupa. Menurut  Ronny Venir Direktur Layan dan Jaringan BNI, saat ini perseroan sedang dalam proses penyesuaian format jaringan kantor menjadi future branch model.

Bank ini melihat kebutuhan jaringan kantor ke depan tetap ada. Meskipun ada kantor cabang yang ditutup di beberapa lokasi, perseroan tetap akan melakukan pembukaan cabang baru dengan memperhatikan potensi bisnis di lokasi yang dituju dan perubahan perilaku nasabah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×