Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2025 telah menjadi momen berharga bagi PT Bank Permata Tbk (BNLI). Bagaimana tidak, harga sahamnya terus mengalami kenaikan hingga turut mengerek kapitalisasi pasar yang mereka miliki.
Hingga akhir perdagangan Senin (7/7), kapitalisasi pasar dari bank yang dimiliki oleh Bangkok Bank ini telah naik menjadi Rp 95,88 triliun. Padahal, pada akhir tahun 2024 yang lalu, kapitalisasi pasar BNLI baru sekitar Rp 34,19 triliun.
Bahkan, pada awal pekan lalu, kapitalisasi BNLI sempat mencapai di atas Rp 120 triliun. Nilai tersebut mengungguli PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) yang kala itu memiliki kapitalisasi pasar senilai Rp 119 triliun.
Baca Juga: Bank Permata Ramal Inflasi Tahunan Juni 2025 Capai 1,77%, Naik dari Bulan Sebelumnya
Memang, setelahnya BNLI terus dihadapkan pada tren koreksi. Tercatat, selama sepekan terakhir, harga BNLI telah mengalami penurunan sekitar 4,68% dan kini ditutup di harga Rp 2.650 per saham.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama Permata Bank Meliza M. Rusli menyambut positif. Ia melihat itu mencerminkan kepercayaan dan dukungan dari para stakeholders dan investor kepada Permata Bank.
Meski demikian, ia menegaskan hingga saat ini pihaknya tidak memiliki informasi atau kejadian penting lainnya yang pada akhirnya dapat mempengaruhi harga saham Permata Bank. Mengingat, harga BNLI sudah mengalami kenaikan hingga 180,42% secara year to date.
“Pergerakan harga saham yang terjadi merupakan hasil keputusan investasi dari setiap investor,” ujar Meliza kepada KONTAN, Senin (7/7).
Baca Juga: Bank Permata Catat DPK Valas Rp 35 Triliun Per Kuartal l 2025
Ia turut memastikan sebagai perusahaan terbuka dan bergerak di bidang jasa keuangan yang diatur dan diawasi oleh OJK, Permata Bank selalu mematuhi seluruh ketentuan yang berlaku termasuk memenuhi kewajiban penyampaian keterbukaan informasi kepada publik pada saatnya sebagaimana disyaratkan oleh regulator.
Selanjutnya: 10 Pelajaran dari Psikologi Kesuksesan Warren Buffett
Menarik Dibaca: QRIS Tumbuh 169%, Sistem Pembayaran Digital Harus Diperkuat Keamanannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News