kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Karyawan WFH selama pandemi, Asuransi Bintang mampu efisiensi Rp 1,2 miliar per bulan


Selasa, 06 Oktober 2020 / 12:24 WIB
Karyawan WFH selama pandemi, Asuransi Bintang mampu efisiensi Rp 1,2 miliar per bulan
ILUSTRASI. Hastanto Sri Margi Widodo - Presiden Direktur PT Asuransi Bintang Tbk


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski mendapatkan tekanan akibat pandemi Covid-19, PT Asuransi Bintang Tbk (ASBI) mampu membukukan efisiensi. Direktur Asuransi Bintang HSM Widodo menyatakan saat kondisi tidak pasti, perusahaan menerapkan manajemen arus kas dan liabilitas.

“Kita saving per bulan sudah sekitar Rp 1,2 miliar dengan work from home (WFH). Juga down sizing ruangan kantor yang habis masa sewanya. Jadi kita bisa tetap menberikan tunjangan transportasi bagi pegawai walaupun mereka bekerja dari rumah masing-masing,” ujar Widodo kepada Kontan.co.id, pekan lalu.

Ia menjelaskan penghematan itu lantaran tarif listrik kantor menjadi lebih murah. Begitupun dengan koneksi internet. Melihat hal ini, Widodo menyatakan meski vaksin Covid-19 telah ditemukan, ASBI akan tetap menerapkan sistem kerja WFH.

“Nanti kumpul di kantor hanya hari jumat saja. Kita sudah declare WFH sebagai model kerja permanen ke depannya, dan sekarang sedang dalam proses sertifikasi ISO9001 untuk model kerja WFH yang baru,” jelas Widodo.

Baca Juga: Asuransi Bintang (ASBI) mencatat pertumbuhan pendapatan premi 13,8% hingga Agustus

Ia bilang dengan sertifikasi ISO9001 system management mutu, memberikan jaminan produk dan manajemen meski dikerjakan secara WFH, kualitas kerja masih terjaga. Jadi tidak perlu ada keraguan atas kualitas kerja WFH.

Kendati kerja dari rumah, Widodo menyatakan tetap menengakkan disiplin dan integritas. Bagi karyawan yang tidak bekerja pada jam kerja, akan dikenakan surat peringatan bahkan diberikan pemutusan hubungan kerja.

“Sales Force Automation kita kan di Tablet. Absen juga sudah menggunakan GeoLocation, dan enam bulan di bawah target KPI harus mengundurkan diri. Tidak hanya orang sales, termasuk tenaga admin yang kecepatan kerjanya di bawah SLA, tenaga keuangan yang outstanding preminya kelewat besar dan lama,” tutur Widodo.

Asal tahu saja, pendapatan premi ASBI mencapai Rp 300,3 miliar hingga Agustus 2020. Nilai itu tumbuh 13,8% yoy dibandingkan Agustus 2019 yang senilai Rp 264,1 miliar. Kinerja ASBI ditopang oleh pendapatan premi properti dan rangka kapal. 

Selanjutnya: Begini strategi Asuransi Bintang menjaga arus kas di masa pandemi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×