Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pegadaian menjadi salah satu badan usaha milik negara yang direncanakan akan bergabung ke dalam holding BUMN keuangan. Lalu apa dampaknya bagi perusahaan gadai tersebut?
Direktur Utama Pegadaian Sunarso menyebut tak banyak dampak dari aksi korporasi tersebut. Menurut dia, pembentukan holding ini lebih sebagai perpindahan pemegang saham dari pemerintah ke Danareksa sebagai induk holding.
"Sementara dari sisi bisnis, operasional, sampai target-target yang kami miliki tidak berubah," kata dia, Selasa (21/11).
Meski begitu, dia tak menampik ada sejumlah keuntungan yang bisa didapat oleh Pegadaian dengan pembentukan holding ini. Antara lain buah dari kerja sama yang lebih erat dengan anggota holding yang lain dari pihak perbankan.
Misalnya saja dari sisi kerja sama yang lebih kuat tentang pengoperasian jaringan digital antara Pegadaian dengan bank milik pemerintah. Dimana ia menyebut, saat ini banyak nasabahnya yang sudah memanfaatkan sistem transfer rekening dari pinjaman yang diajukan ke perusahaannya.
Selain itu, kerja sama dari sisi pendanaan pun diharapkan bisa makin kompetitif. "Sehingga bisa membantu meringankan nasabah kami di segmen mikro," ungkapnya.
Sebagai catatan, rencana pembentukan holding BUMN keuangan ini direncanakan bisa terealisasi di tahun depan. Rencananya, Danareksa akan menjadi pimpinan holding dan akan membawahi PT Bank BNI, Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BTN, PT Pegadaian, PT Jalin Pembayaran Nusantara, PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia hingga PT Permodalan Nasional Madani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News