kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.194   6,00   0,04%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

KBank investasi panjang di Bank Maspion


Jumat, 15 September 2017 / 06:48 WIB
KBank investasi panjang di Bank Maspion


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - Bank besar asal Thailand, Kasikornbank Public Company Limited (KBank) menegaskan kepemilikan di PT Bank Maspion Indonesia Tbk sebagai investasi jangka panjang. Komitmen ini disampaikan setelah KBank mengakuisisi 9,99% saham di bank berkode saham BMAS ini. 

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), First Senior Vice President Kasikornbank Chat Luangarpa menyampaikan, KBank bermaksud mencari kesempatan pertumbuhan jangka panjang.  "Hal ini dilakukan dengan berinvestasi di Bank Maspion," ujarnya, Kamis (14/9). 

Ia menambahkan, status kepemilikan saham KBank di Bank Maspion disimpan di bank kustodian yaitu Bank Mandiri.

Sebagai gambaran, pada 5 September 2017 lalu, KBank mengumumkan telah selesai mengakuisisi 9,99% saham Bank Maspion. Harga per saham dari transaksi ini adalah Rp 593,21 per saham. Jumlah saham yang dibeli ini totalnya sebesar 443,9 juta saham.

Sebelumnya, seperti diberitakan www.bangkokpost.com, nilai transaksi pembelian saham Bank Maspion itu mencapai US$ 20 juta. 

Akuisisi ini akan meningkatkan penetrasi Kasikornbank di wilayah Asia Tenggara, China, Jepang, dan Korea Selatan. Selain itu, Kasikornbank berpengalaman dalam digital banking serta kredit segmen small medium enterprise (SME).

KBank mengandalkan bisnis pada kredit usaha kecil dan menengah (UKM) dan korporasi. Ini sejalan dengan Bank Maspion yang bergerak pada kredit modal kerja, kredit investasi dan konsumer seperti kredit perumahan dan otomotif. 

Bank Maspion sendiri mencatat kinerja yang kurang greget. Berdasarkan laporan bulanan, kredit bank milik Taipan Alim Markus ini tak tumbuh atau stagnan yakni Rp 4,08 triliun per Juli 2017. Alhasil, bank tidak terlalu besar dalam menjaring dana pihak ketiga (DPK), tercatat DPK hanya naik 3,92% atau menjadi Rp 4,63 triliun per Juli 2017 dibandingkan posisi Rp 4,45 triliun per Juli 2016.

Kendati demikian, Bank Maspion tetap meraih laba di tengah kredit yang stagnan. Tercatat pendapatan laba tahun berjalan setelah pajak bersih sebesar Rp 39,57 miliar per Juli 2017. Angka tersebut naik 5,49% dibandingkan perhitungan perolehan laba setelah pajak Rp 37,85 miliar per Juli 2016. 

Laba bersih tersebut berasal dari pendapatan bunga bersih sebesar Rp 141,68 miliar. Sedangkan, bank masih harus menanggung beban operasional selain bunga bersih sebesar Rp 89,09 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×