Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah daya beli masyarakat yang sedang melemah, berbagai insentif pun kembali diperpanjang Bank Indonesia (BI). Apalagi, penyaluran kredit perbankan pun juga memberikan sinyal-sinyal perlambatan.
Salah satu upaya terbaru yang dilakukan BI adalah memperpanjang kebijakan insentif uang muka untuk kredit kendaraan bermotor bank paling rendah sebesar 0%. Mengingat, insentif tersebut akan berakhir pada akhir 2024 ini.
“Berlaku efektif 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2025,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo, Rabu (17/10).
Kredit kendaraan bermotor sedang dalam tren positif jika dibandingkan dengan kredit konsumsi lain. Itu tercermin dari pertumbuhan kredit kendaraan per Agustus 2024 yang tumbuh 8,3% YoY, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang naik 8,1% YoY.
Sebagai perbandingan, kredit pemilikan rumah (KPR) yang juga memiliki kontribusi besar terhadap kredit konsumsi justru melambat di periode yang sama. Per Agustus 2024, KPR hanya tumbuh 11,4% YoY, dari bulan sebelumnya mampu tumbuh 14,3% YoY.
Baca Juga: Perbankan Optimistis Laju Pertumbuhan Kredit Melesat di Akhir 2024
Presiden Direktur PT Bank CIMB Niaga Tbk Lani Darmawan menilai, insentif tersebut akan sangat berdampak pada kredit kendaraan di CIMB Niaga. Mengingat, kredit di segmen tersebut saat ini menjadi salah satu penopang pertumbuhan kredit mereka.
“Saat ini kredit kendaraan bermotor masih tumbuh stabil sekitar 24% YoY atau senilai Rp 13 triliun di September 20224,” ujarnya.
Ia melihat insentif ini juga membantu sembari menunggu bunga kredit yang belum bisa turun. Lani bilang, masih butuh waktu jika masyarakat menunggu bunga kredit turun karena biaya dana pun juga belum terlihat penurunan.
“Tapi untuk segmen menengah ke atas kami lihat tidak terpengaruh nunggu bunga turun,” tambah Lani.
Sementara itu, Consumer Funding & Wealth Business Head, PT Bank Danamon Indonesia Tbk Ivan Jaya mengatakan, insentif ini dapat menjadi salah satu strategi untuk meningkatkan angka penjualan kendaraan bermotor. Hanya saja, minat masyarakat tidak hanya bergantung pada uang muka yang rendah.
Hal lain seperti suku bunga yang kompetitif, kemudahan memperoleh pembiayaan, dan lain-lain, juga akan berpengaruh. Oleh karenanya, Ivan bilang pihaknya tetap akan terus memantau tren pasar dan preferensi nasabah untuk memberikan penawaran yang menarik dan kompetitif bagi masyarakat.
Hingga September 2024, Ivan pun mencatat total volume disbursement Kredit Pemilikan Mobil (KPM) Prima, yaitu produk pembiayaan kendaraan bermotor kolaborasi antara Danamon dengan Adira Finance sebagai anak perusahaan Danamon, telah mencapai lebih dari Rp 1 triliun. Angka ini naik lebih dari 80% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Baca Juga: Laju Kredit September Paling Lambat di 2024, Bankir Optimistis Kencang di Akhir 2024
Di sisi lain, hingga Oktober 2024, kata Ivan, bunga KPM Prima mulai 2,49% per tahun adalah bunga flat dan fixed selama masa pembiayaan, dengan skema konvensional maupun syariah.
“Secara umum, Danamon optimis bahwa tren pembiayaan otomotif di Indonesia hingga akhir tahun ini masih akan terus meningkat,” ujarnya.
Tonton: Penyaluran Kredit Tanpa Agunan Meningkat, Tanda Daya Beli Masyarakat Masih Terjaga
Selanjutnya: Urus Izin Masih Mahal dan Lama, Apersi Menanti Terobosan Pemisahan Kementerian PUPR
Menarik Dibaca: Promo Padang Merdeka Oktober-November 2024, Gratis Telur Dadar via Digibank
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News