kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45863,29   1,62   0.19%
  • EMAS1.361.000 -0,51%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sejumlah Bank Berupaya Tekan Risiko Kredit hingga Akhir Tahun


Selasa, 18 Juni 2024 / 15:47 WIB
Sejumlah Bank Berupaya Tekan Risiko Kredit hingga Akhir Tahun
ILUSTRASI. Risiko kredit perbankan masuk tren penuruna yang terlihat dari rasio Loan at Risk (LaR) yang bergerak turun.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Risiko kredit perbankan terlihat mengalami tren penurunan. Hal tersebut tercermin dari rasio Loan at Risk (LaR) yang bergerak turun.

Meski demikian, beberapa bankir tetap  hati-hati dalam menjaga risiko kredit yang dimiliki, terlebih  aturan relaksasi restrukturisasi Covid-19 telah dicabut sepenuhnya sejak Maret 2024 lalu. Selain itu, kondisi ekonomi global juga masih tak menentu.

Jika dilihat dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per April 2024, rasio LaR secara industri perbankan berada di level 11,04% atau turun dari bulan sebelumnya yang beada di level 11,10% dan dari periode sama tahun lalu yang berada di level 13,88%. Namun, angka LaR masih sedikit lebih tinggi dari posisi akhir tahun yang berada di level 10,94%.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan OJK senantiasa memantau perkembangan LaR industri perbankan dan melihat perbankan dapat menjaga risiko kredit di level yang manageable.

Baca Juga: BTN Dikabarkan Sedang Due Diligence Bank Victoria Syariah

"Potensi LAR setelah berakhirnya stimulus diperkirakan minimal, seiring dengan prinsip kehati-hatian yang diterapkan perbankan dalam melakukan restrukturisasi. Sehingga sisa kredit yang masih direstrukturisasi itu dapat termitigasi oleh bank,” ungkap Dian belum lama ini.

Jumlah kredit restrukturisasi Covid-19 sendiri melanjutkan tren penurunan menjadi sebesar Rp 207,40 triliun pada April 2024, dibandingkan posisi Maret 2024 yang sebesar Rp 228,03 triliun.

Dian menegaskan, perbankan berada dalam kondisi yang sangat baik untuk mengantisipasi potensi pemburukan. OJK menilai kondisi perbankan Indonesia saat ini sudah mempunyai ketahanan yang kuat atau resilien di dalam menghadapi dinamika perekonomian, didukung tingkat permodalan yang kuat, likuiditas yang memadai dan manajemen risiko yang memadai.

Direktur Risk Management Bank BTN Setiyo Wibowo menyampaikan, setelah kebijakan relaksasi restrukturisasi covid-19 dicabut memang ada kenaikan LAR.

"Tapi jumlahnya tidak signifikan, karena sudah diantisipasi secara bertahap dari tahun-tahun sebelumnya," ujar Setiyo.

Setiyo menerangkan, total LAR BTN agak naik sedikit dari 21,6% di Maret 2024 menjadi 22,0% di April 2024. Walau demikian, perseroan menargetkan LAR dapat turun dikisaran 18%-19% di akhir tahun.

Di sisi lain, Setiyo menyebut, sisa outstanding restru covid yang masih belum jatuh tempo hanya 8,1%, turun dibanding tahun lalu yang berada di level 11%. Kata Setiyo ini karena restrukturisasi nya memang perpanjangan jangka waktu yang cukup lama. 

 

Sementara itu, Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan, kualitas aset tidak ada perburuka secara keseluruhan. Tren penurunan LaR sudah berada di level rendah. Artinya, lanjutan penurunan LaR berpotensi kecil namun juga tidak akan ada kenaikan rasio LaR atau bisa dibilang stabil.

"Per April 2024 LAR ada di 11%, termasuk restru ex covid. Sedangkan tanpa restru ex covid di 7,8%. yoy ada perbaikan cukup bagus. NPL juga stabil di 2,2%, alami perbaikan dari tahun lalu yang berada di level 2,5%," jelas Lani.

Adapun EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F. Haryn melihat penurunan LaR sebagian besar disebabkan debitur yang kembali melakukan pembayaran pinjaman secara normal, seiring pemulihan bisnis debitur dan perbaikan kondisi ekonomi.

Per Maret 2024, bank BCA mencatat LaR di level 6,6%. Capaian tersebut membaik dari periode kuartal I-2023 yang masih ada di kisaran 9,8%. Menurut Hera, ini mencerminkan kualitas kredit di BCA terus membaik.

Ke depan, Hera berharap rasio LaR akan tetap terjaga seiring membaiknya kualitas kredit yang disalurkan BCA. Sejalan dengan itu, BCA tetap menjaga nilai CKPN yang memadai, dengan NPL coverage sebesar 220,3% dan LAR coverage sebesar 71,9%.

“Kami senantiasa menerapkan manajemen risiko yang disiplin agar penyaluran kredit tetap pruden dan rasio LAR tetap terjaga,” ujarnya.

Selanjutnya: Dollar Edges Up as Traders Await Rate Cut Clues, Euro Stabilises

Menarik Dibaca: Ramalan Cuaca Besok (19/6) di Jawa Tengah Berawan, Hujan Masih Turun di Wilayah Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×