Sumber: KONTAN | Editor: Johana K.
JAKARTA. PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (Inhealth) kian getol menggaet nasabah korporasi untuk meningkatkan perolehan preminya di tahun ini. Inhealth mematok perolehan premi tahun ini sebesar Rp 1 triliun. "Dengan menggandeng nasabah korporasi, premi akan terkumpul lebih cepat," ujar Direktur Utama Inhealth Rosa Ch. Ginting, kemarin (22/4).
Sejak lahir pada April 2009, perusahaan ini memang fokus menggarap pasar korporasi. Hingga saat ini, sudah ada 1.600 perusahaan yang menjadi nasabah Inhealth. “Kami juga sudah menggaet 23 Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Tapi jumlah itu masih sedikit,” ujarnya.
Catatan saja, Februari lalu, anak usaha PT Asuransi Kesehatan ini baru saja mendapat nasabah dari 20 BUMN dan 1.350 perusahaan. Tahun ini Inhealth sudah menjajaki beberapa BUMN, seperti Pelindo, PTPN I, PTPN IV, PTPN IX, PT Timah, PLN, Bank Mandiri, Semen Baturaja, dan Pupuk Kujang. “Dari sekian banyak yang kami jajaki, kami harap bisa menggaet sedikitnya lima BUMN. Yakni, PTPN IV, Pelindo, PLN, Bank Mandiri, dan Garuda,” papar Rosa.
Kalau sukses, Inhealth optimistis bisa menggaet premi Rp 1 triliun hingga akhir tahun. "Kalau polis yang sudah kami peroleh bertahan, sampai akhir tahun sudah mencapai Rp 660 miliar. Tinggal mencari premi baru sekitar Rp 340 miliar," jelas Rosa. Selama Januari hingga Maret 2010, Inhealth telah berhasil meraup premi baru sebesar Rp 180 miliar.
Manajemen Inhealth optimistis bisa mencapai target premi tahun ini, karena rata-rata premi yang diperoleh per bulan mencapai Rp 50-an miliar. Padahal, di 2009 lalu, rata-rata premi yang berhasil mereka kumpulkan dalam sebulan hanya Rp 22 miliar. “Dengan kinerja seperti ini, kami yakin bisa mencapai target premi,” cetusnya.
Hingga akhir tahun ini, Inhealth mematok pencapaian laba Rp 90 miliar. Untuk mencapainya, perusahaan ini mengembangkan pelayanan dan menambah provider.
Inhealth juga akan mengoptimalkan fasilitas yang sudah ada. "Jadi tidak ada rencana ekspansi besar-besaran. Kami akan memaksimalkan modal sebesar Rp 300 miliar yang kami punya,” ucap Rosa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News