Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Layanan urun dana melalui penawaran saham berbasis teknologi informasi atau equity crowdfunding, Bizhare (bizhare.id) menargetkan bisa mengumpulkan dana investasi Rp 40 miliar hingga akhir tahun ini.
Per Juli 2019, Bizhare telah mencapai 50%-60% dari target tersebut.
Chief Executive Officer (CEO) Bizhare Heinrich Vincent mengatakan, antusiasme masyarakat sangat positif. "Oleh karena itu, kami sedang fokus melakukan peningkatan kualitas sistem dan platform kami untuk memudahkan para pengguna," kata dia saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (29/9).
Baca Juga: Punya prospek bagus, hambatan ini bikin fintech crowdfunding sulit berkembang
Untuk mengejar target tersebut, Bizhare juga tengah berupaya untuk memeroleh status berizin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Proses perizinan saat ini sudah masuk ke dalam tahap akhir. Tanda berizin bisa mendukung ekspansi Bizhare secara lebih pesat lagi di kuartal IV-2019," ungkap Heinrich.
Di samping itu, Bizhare juga tengah mempersiapkan sistem pasar sekunder yang dapat digunakan untuk jual-beli saham demi meningkatkan likuiditas investasi di equity crowdfunding.
Sistem ini akan dijalankan melalui mekanisme penitipan saham kolektif di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dengan syarat sahamnya telah diinvestasikan minimal satu tahun.
Baca Juga: Bizhare targetkan pendanaan Rp 40 miliar tahun ini
Sejauh ini, Bizhare telah menyalurkan dana investasi ke 22 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berbentuk waralaba yang meliputi bisnis kuliner, retail, binatu, otomotif, hingga perhotelan.
Imbal hasil yang ditawarkan oleh UMKM ini berbeda-beda, yakni berkisar 20%-30% per tahun.