Reporter: kompas.com | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Perekonomian nasional sedang tidak baik-baik saja. Jumlah pengangguran meningkat seiringnya maraknya pemutusan hubungan kerja. Namun, kesulitan tersebut hanya terjadi di masyarakat ekonomi bawah. Sesungguhnya, kekayaan masyarakat ekonomi atas alias orang kaya semakin berlimpah.
Kementerian Ketenagakerjaan mencatat terjadi 42.385 pekerja yang mengalami PHK sepanjang Januari hingga Juni 2025, . Jumlah PHK ini melonjak 32,19% dibanding periode yang sama tahun 2024 yang sebanyak 32.064 orang.
Bersamaan peningkatan jumlah PHK, masyarakat dihimpit kenaikan harga barang pokok. Belakangan ini, masyarakat dipusingkan dengan kenaikan harga beras. Tak hanya naik, stok beras di toko ritel juga sering kosong.
Baca Juga: Gaji & Tunjangan DPR Fantastis, Hasilnya Kerja 10 Bulan Pertama 0 UU
Tak heran, "mantab" alias makan tabungan semakin trending di masyarakat menengah ke bawah. Sedangkan tabungan orang kaya semakin gendut karena perekonomian yang "sehat".
Diberitakan Kompas.com, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) merilis data yang menunjukkan betapa sehatnya perekonomian nasibal terutama bagi mereka yang sudah terlanjur makmur. Pada Juli 2025, saldo tabungan orang kaya melonjak tajam, seolah-olah mereka sedang berlomba-lomba menimbun kekayaan.
Menurut data distribusi simpanan LPS, saldo tabungan dengan dana di atas Rp 5 miliar mencapai Rp 5.112,71 triliun. Angka ini naik 9,45%, sebuah prestasi luar biasa yang jauh melampaui pertumbuhan tabungan rakyat jelata.
Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, menjelaskan mengapa uang orang-orang tajir ini menumpuk dengan begitu semangat. Menurutnya, ini adalah "indikasi" bahwa para pengusaha sedang "mengumpulkan uangnya" untuk siap-siap ekspansi.
Tonton: KPK: 8.400 Calon Jemaah Haji Gagal Berangkat Imbas Kasus Korupsi Kuota Haji 2024
Meski demikian, ada sedikit penurunan saldo pada bulan Juli dibandingkan Juni, yang menurut Purbaya, menandakan bahwa "sebagian pengusaha sudah mulai merealisasikan ekspansinya." Jadi, jangan khawatir, uang itu tidak selamanya menganggur. Mereka hanya butuh waktu untuk merenung sebelum akhirnya membelanjakan kekayaan tersebut untuk hal-hal yang 'produktif'.
Di sisi lain, LPS juga mencatat data tabungan kelas menengah ke bawah, yaitu yang memiliki saldo di bawah Rp 100 juta. Pertumbuhan saldo tabungan di bawah Rp 100 juta tercatat 4,29 persen pada April, 3,75 persen pada Mei, 4,89 persen pada Juni, dan 4,76 persen pada Juli 2025.
Namun, Purbaya tetap optimistis. Ia melihat "tanda-tanda perbaikan" bagi kelompok ini. Jadi, meskipun saldo mereka tumbuh lambat dan jurang kekayaan semakin lebar, setidaknya trennya tetap menuju ke arah yang 'positif'.
Baca Juga: Usai 25 Agustus 2025, Ribuan Buruh Gantian Demo di DPR Tanggal Berikut
Selanjutnya: Asia Stocks Steady Ahead of Nvidia, Investors Wary Over Fed Independence
Menarik Dibaca: Kumpulan Resep Jus Detox Kaya Nutrisi yang Sehat dan Menyegarkan Tubuh
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News