kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.849   -109,00   -0,69%
  • IDX 7.416   -76,23   -1,02%
  • KOMPAS100 1.146   -13,08   -1,13%
  • LQ45 907   -12,67   -1,38%
  • ISSI 225   -1,05   -0,47%
  • IDX30 467   -7,79   -1,64%
  • IDXHIDIV20 564   -8,40   -1,47%
  • IDX80 131   -1,45   -1,09%
  • IDXV30 140   -0,65   -0,46%
  • IDXQ30 156   -2,00   -1,26%

Kelolaan Asabri bertambah Rp 1,6 triliun


Selasa, 24 Mei 2011 / 15:10 WIB
Kelolaan Asabri bertambah Rp 1,6 triliun
ILUSTRASI. ellyana , Buruh wanita di Batam jadi contoh bos Xiaomi saat pidato HUT Xiaomi ke-10


Reporter: Anaya Noora Pitaningtyas |

JAKARTA. Manajemen PT Asabri bisa tersenyum lebar. Perusahaan asuransi sosial bagi anggota TNI, Polri, dan pegawai negeri sipil (PNS) Kementerian Pertahanan ini berhasil meningkatkan dana kelolaan sebesar Rp 1,4 triliun selama empat bulan pertama tahun 2011 ini. Selain penambahan iuran peserta, pertumbuhan itu juga berkat keberhasilan strategi berinvestasi.

Adam R. Damiri, Direktur Utama Asabri mengatakan, per April 2011 Asabri sudah mengantongi dana kelolaan dan investasi sekitar Rp 14,5 triliun. Rinciannya, iuran dana pensiun (IDP) Rp 6,7 triliun, bertambah Rp 300 miliar dibandingkan 31 Desember 2010. Kemudian, program Tunjangan Hari Tua (THT) senilai Rp 6,8 triliun, meningkat Rp 1,1 triliun ketimbang akhir tahun lalu yang hanya Rp 5,7 triliun. "Itu semua kumulatif dari dana kelolaan dan hasil investasi," kata Adam, Senin (24/5).

Sayangnya, Adam tidak bisa merinci masing-masing hasil investasi di kedua program itu. "Saya lupa angkanya," ujar Adam. Namun, sebelumnya ia pernah menjanjikan imbal hasil investasi di tahun ini bisa mencapai sekitar 12%.

Keuntungan itu berasal dari penempatan dana kelolaan yang sebagian besar diinvestasikan di obligasi. "Kurang lebih 80% di obligasi, sedang sisanya di deposito, reksadana, dan saham," terang Adam.

Strategi itu berbeda jauh dibandingkan tahun 2010 yang hanya tersimpan di deposito. Memang, mulai tahun ini Asabri telah memperoleh restu DPR untuk mengubah sistem investasi. Mereka tidak harus mengalokasikan seluruh dana investasi ke deposito milik bank pemerintah, tapi juga ke portofolio lain yang tidak bertentangan dengan sistem investasi.

Selain mengoptimalkan strategi investasi, manajemen Asabri berjanji akan meningkatkan pelayanan. Dulu, pembayaran iuran peserta hanya bisa melalui kantor pos. Kini layanan itu berubah menjadi melalui perbankan. Asabri telah menandatangani kerjasama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank BNI dan Bank Tabungan Negara (BTN). Ke depan, kerjasama dengan perbankan itu bakal diperbanyak. Asabri tengah menjajaki kerjasama dengan Bank Mandiri, Bank Saudara, dan Bank BTPN.

Hingga akhir 2011, manajemen memperkirakan bakal mengantongi laba bersih Rp 200 miliar, turun dari pencapaian 2010 sebesar Rp 248 miliar. Penurunan ini karena ada peningkatan klaim, mengingat banyak peserta Asabri yang berasal dari tahun 1960-an bakal pensiun di tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×