Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) kembali menjadi official insurance partner Borobudur Marathon 2023.
Sebagai mitra resmi asuransi, Generali Indonesia siap memberikan proteksi kepada 10.000 pelari Borobudur Marathon 2023 dalam bentuk proteksi jiwa dan kesehatan jika para pelari mengalami kecelakaan saat berlari.
CEO Generali Indonesia Edy Tuhirman menyatakan, dengan proteksi ini, para pelari akan mendapatkan rasa aman dan tidak perlu khawatir saat terjadi risiko kecelakaan ketika mengikuti Borobudur Marathon serta dapat fokus mencapai garis finish.
“Generali Indonesia juga ingin secara konsisten menyuarakan hidup sehat sejak dini sebagai bekal masa depan. Selain itu, untuk meminimalisir risiko hidup yang mungkin terjadi di masa mendatang, Generali Indonesia juga kembali menyuarakan pentingnya proteksi jiwa dan kesehatan untuk diri serta keluarga,” ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (21/5).
Baca Juga: Sambut Semangat Borobudur Marathon 2023 lewat Bank Jateng Friendship Run
Edy mengungkapkan, lari memang terlihat olahraga yang mudah dan digemari banyak orang, namun bukan berarti lari marathon bebas dari risiko dan untuk itu sebaiknya kita memiliki persiapan penuh.
“Di ajang ini, suatu kebahagiaan bagi kami bisa memberikan perlindungan kepada pelari agar mereka bisa menjadi versi terbaik dari diri mereka saat mengikuti race dan mencetak personal best,” ungkapnya.
Edy menambahkan, dukungan pada Borobudur Marathon 2023 ini juga menjadi bagian dari wujud value Generali, live the community, yang berarti Generali bergerak aktif tumbuh bersama masyarakat dan komunitas.
“Komitmen Generali Indonesia terus digencarkan mengingat masih tingginya angka klaim jiwa dan kesehatan yang dibayarkan,” tambahnya.
Baca Juga: Generali Indonesia Bayarkan Klaim Senilai Rp 273 Miliar pada Kuartal I
Sementara itu, lanjut Edy, di periode Januari hingga April 2023, Generali Indonesia telah membayarkan total klaim senilai Rp 351 miliar untuk lebih dari 107.000 kasus klaim.
“Di sisi lain, kenaikan biaya medis Indonesia diprediksi mencapai 13,6% tahun ini, dan ini membuktikan bahwa proteksi asuransi semakin dibutuhkan masyarakat untuk meminimalisir kerugian finansial yang bisa terjadi,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News