Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) pesimistis target penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) bisa tercapai hingga akhir tahun. Mengingat, sisa sebulan lagi untuk mengejar capaian target tersebut.
Hingga 20 November 2023, realisasi penyaluran KUR baru mencapai Rp 218,4 triliun. Realisasi tersebut baru mencapai 73,54% dari target penyaluran KUR tahun ini yang senilai Rp 297 triliun.
“Kayaknya tidak tercapai tapi kita berusaha lagi paling enggak mencapai 80%, karena tinggal sebulan lagi,” ujar Deputi Bidang Usaha Mikro KemenKopUKM Yulius saat ditemui di kantornya, Selasa (21/11).
Baca Juga: Realisasi Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Baru Mencapai 69,9% dari Target
Yulius menjelaskan, tidak tercapainya target KUR di 2023 ini karena ada persoalan administrasi yang cukup panjang. Dalam hal ini, terkait penentuan besaran subsidi bunga dari KUR itu sendiri.
Yulius mencontohkan diskusi terkait besaran subsidi bunga KUR ini memang tergolong cukup lama sehingga ini mempengaruhi perlambatan yang terjadi.
Tak mau mengulang perlambatan ini, Yulius bilang mulai menyiapkan beberapa antisipasi untuk penyaluran KUR di tahun depan. Tak hanya proses administrasi yang dilakukan, proses sosialisasi juga akan semakin didorong.
“Masalahnya selama ini kan sosialisasi tidak nyampe dan itu kekurangan kita. mungkin sistemnya nanti jemput bola,” ujarnya.
Baca Juga: KUR Melambat, Kredit Mikro Non Subsidi Justru Melaju Kencang
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indef Tauhid bilang, ada beberapa hal yang menyebabkan perlambatan penyaluran KUR. Salah satunya, ia menduga pelemahan ekonomi saat ini membuat munculnya wirausaha baru juga turut sejalan.
Persaingan juga mulai mengetat dengan adanya penguatan digitalisasi. Oleh karenanya, orang tidak mudah untuk membangun usaha kalau harga secara digital juga sudah sangat rendah.
“Jadi orang tidak punya ceruk yang lebih luas,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News