kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kementerian BUMN akan cicil pembayaran polis saving plan Jiwasraya, ini kata nasabah


Senin, 02 Maret 2020 / 18:14 WIB
Kementerian BUMN akan cicil pembayaran polis saving plan Jiwasraya, ini kata nasabah
ILUSTRASI. Warga melintas di depan kantor Asuransi Jiwasraya di Jalan Juanda, Jakarta, Rabu (11/12/2019). Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana akan mencicil pembayaran polis saving plan pada Maret 2020. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana akan mencicil pembayaran polis saving plan pada Maret 2020. Jiwasraya masih melakukan negosiasi apakah mereka mau skema pembayaran dengan dicicil atau tidak.

Seorang nasabah Jiwasraya, Haresh Nandwani mengaku, masih menunggu kepastian Jiwasraya kapan akan membayar. Alasannya, Jiwasraya, Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terlalu banyak wacana untuk membayar klaim tersebut sehingga membuat nasabah bingung.

Baca Juga: Merasa ditipu dengan produk Jiwasraya, nasabah asal Korsel siap gugat Hana Bank

“Kami memilih wait and see sampai akhirnya, apa realisasi yang akan dilakukan mereka dari berbagai wacana tersebut,” kata Haresh kepada Kontan.co.id, Senin (2/3).

Hingga saat ini, pihaknya belum diajak bernegosiasi terkait pembayaran tersebut. Bahkan Jiwasraya juga belum mengirimkan surat kepastian pembayaran kepadanya.

Menurut catatan Kontan.co.id, nilai klaim Jiwasraya mencapai Rp 16,7 triliun. Jika dirinci tagihan polis atas saving plan Rp 16,3 triliun. Asuransi tradisional yang dipegang korporasi Rp 200 miliar dan produk ritel tradisional Rp 200 miliar.

Baca Juga: Kasus Jiwasraya libatkan orang dalam, pengawasan BUMN dinilai harus diperkuat

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan terdapat empat skema alternatif dalam pembayaran klaim yang akan dimulai pada 2020. Pertama, dengan mempertimbangkan aspek legal, pembayaran untuk polis tradisional dan saving plan dilakukan dengan nilai cicilan atau persentase yang sama.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×