kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Kemkop nilai pondok pesantren cukup strategis jadi pusat pemberdayaan ekonomi


Senin, 22 Januari 2018 / 11:43 WIB
Kemkop nilai pondok pesantren cukup strategis jadi pusat pemberdayaan ekonomi
ILUSTRASI. Santri pondok pesantren


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - TANGERANG. Kementerian Koperasi dan UKM (Kemkop UKM) menilai potensi pondok pesantren (ponpes) cukup strategis sebagai pusat pemberdayaan ekonomi umat. Itu lantaran jumlah ponpes yang beroperasi di Indonesia cukup besar.

Berdasarkan data dari Kementerian Agama jumlah ponpes saat ini mencapai 27.290 unit dengan tenaga pendidik 160.793 orang dan santri 3,87 juta orang. Deputi Bidang Pembiayaan, Kemenkop dan UKM Yuana Sutyowati, mengatakan, pesantren dapat dikembangkan untuk memiliki 3 (tiga) peran strategis.

Pertama yaitu sebagai lembaga bisnis pesantren yang melaksanakan usaha di sektor produksi, konsumsi, pemasanan, jasa atau simpan pinjam untuk memenuhi kebutuhan dan kemandirian pesantren serta pengembangan bisnis dalam sekala nasional maupun internasional.

Kedua, peran strategis pesantren dapat dilakukan melalui inkubasi bisnis santri. Dimana nantinya diharapkan bisa menjadi laboratorium bisnis santri guna melahirkan wirausaha muslim yang tangguh di dalam mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia.

“Ketiga, sebagai sentra bisnis lokal dengan melibatkan masyarakat mengembangkan sumberdaya dan kearifan lokal untuk membuat produk unggulan daerah,” kata Yuana dalam Forum Pesantren Alumni Gontor di Pondok Pesantren Daar el Qolam, Pasir Gintung, Tangeerang, dalam siaran pers. 

Karena itu, menurut Yuana program-program strategis Kemkop dan UKM dapat disinergikan dengan pesantren. Antara lain penguatan kelembagaan melalui Koperasi Pondok Pesantren (Koppontren) dan Izin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK), peningkatan kualitas SDM KUMKM melalui pendidikan dan pelatihan kewirausahaan (entrepreneurship), promosi dan pemasaran produk pesantren melalui Lembaga Layanan Pemasaran KUMKM (Smesco UKM).

Selain itu, sinergi peningkatan akses pembiayaan melalui Program Kredit Usaha Rakyat (KUR), program pembiayaan Kredit Ultra Mikro (Umi), bantuan Wirausaha Pemula, serta bantuan pembiayaan melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir KUMKM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×