kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Kenaikan Batas Atas Pendanaan Fintech Bisa Dongkrak Pinjaman Sektor Produktif


Senin, 18 Maret 2024 / 21:28 WIB
Kenaikan Batas Atas Pendanaan Fintech Bisa Dongkrak Pinjaman Sektor Produktif
ILUSTRASI. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berencana mengatur ulang batas maksimum pendanaan fintech lending.


Reporter: Aldehead Marinda | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah mempersiapkan Rancangan Peraturan OJK fintech peer to peer lending sebagai tindak lanjut UU Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK). 

Dalam RPOJK tersebut, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman mengatakan salah satu hal yang dibahas adalah soal batas atas pendanaan fintech.

Ada rencana menaikkan batas atas pendanaan fintech yang saat ini sebesar Rp 2 miliar.

Menurut pengamat sekaligus Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda kepada Kontan (15/3), kenaikan batas atas pendanaan fintech ini dapat berdampak positif karena dapat serta merta mendorong penyaluran pinjaman di sektor produktif. 

Baca Juga: Sejumlah Fintech Lending Setuju Batas Maksimum Pendanaan Dinaikkan

Senada, Brand Manager PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) Jonathan Kriss menyebut, kenaikan ini akan berdampak signifikan untuk platform penyelenggara fintech lending yang menyasar sektor produktif. 

"Platform yang menyalurkan hingga Rp 2 miliar, adalah penyelenggara fintech lending yang menyasar sektor produktif. Jadi, mungkin wacana baru ini lebih berdampak langsung kepada platform penyelenggara di segmen tersebut." tutur Jonathan. 

Adapun sampai saat ini AdaKami sebagai perusahaan penyalur dana digital lebih fokus menyasar segmen multiguna.  Dengan rata-rata pinjaman sekitar Rp 2 juta-Rp 3 juta per nasabah.

"Saat ini AdaKami menyediakan pendanaan dengan batas maksimal hingga Rp 80 juta per nasabah yang disesuaikan dengan performa credit scoring nasabah." kata Jonathan. 

Sebagai informasi, hingga data terbaru di 15 Maret 2024, AdaKami telah menyalurkan sekitar Rp 3 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×