Reporter: Issa Almawadi | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. MNC Kapital Indonesia terus mencatat penurunan laba bersih. Sejak dua tahun lalu, laba bersih Kelompok jasa keuangan milik Hary Tanoesoedibjo tersebut anjlok hingga 51,18%.
Berdasarkan keterangan yang terbitkan pada Rabu (31/7), laba bersih MNC Kapital per semester I tahun ini hanya Rp 45 miliar. Sementara, periode yang sama tahun lalu, laba bersih grup perusahaan yang terdiri dari MNC Securities, MNC Asset Management, MNC Finance, MNC Life dan MNC Insurance ini mencapai Rp 62,82 miliar.
Sebenarnya, kinerja MNC Kapital cukup baik. Pendapatan sejak dua tahun lalu terus merangkak naik, dari Rp 221,49 miliar menjadi Rp 267 miliar dan kemudian naik lagi menjadi Rp 372 miliar. Sayang, beban usaha perusahaan tumbuh lebih cepat, sehingga laba bersih tergerus.
Dalam keterangannya, Darma Putra, Direktur Utama MNC Kapital, mengatakan penopang peningkatan pendapatan adalah seluruh entitas anak, terutama premi, pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan. Masing-masing berkontribusi lebih dari 30% dari pendapatan grup. "Faktor lain adalah sinergi antar entitas anak, terutama dalam hal cross selling dan kegiatan pemasaran bersama," terang Darma.
Pendapatan premi bersih MNC Life dan MNC Insurance mencapai Rp 117,3 miliar. Sementara, MNC Finance membukukan pendapatan sekitar Rp 116 miliar, yang didorong oleh pertumbuhan total aset kelolaan yang mencapai Rp 1,52 triliun.
MNC Asset Management juga mencatat pertumbuhan dana kelolaan atau asset under management (AUM) menjadi Rp 5,6 triliun dibandingkan Rp 4 triliun. Lonjakan ini terutama berasal dari pendapatan jasa manajer investasi, yang naik dari Rp 12,3 miliar menjadi Rp 35,4 miliar.
Pendapatan dari komisi perantara pedagang efek juga melonjak 83% menjadi Rp 38,3 miliar. Ini didukung kinerja MNC Securities yang mencatat rata-rata transaksi harian Rp 224 miliar.
MNC Securities didorong agar terus menggenjot pendapatan ritel. Perusahaan ini berencana masih akan menambah tujuh cabang. Begitu juga MNC Asset Management dan unit asuransinya. Modal yang disediakan untuk pembukaan cabang ini mencapai Rp 100 miliar.
Darma menambahkan, visi MNC Kapital menjadi supermarket finansial semakin mantap, sejak regulator mengizinkan MNC Kapital membeli 30% kepemilikan saham di Bank ICB Bumiputera.
Issa Almawadi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News