kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kenaikan bunga dinilai tak pengaruhi biaya kredit dari perbankan


Rabu, 20 Februari 2019 / 18:37 WIB
Kenaikan bunga dinilai tak pengaruhi biaya kredit dari perbankan


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank optimis biaya kredit alias cost of credit (CoC) bakal stabil di tahun ini. Sebabnya, walau tren bunga kredit masih berlanjut, kualitas kredit tetap bakal terjaga. Di samping itu, biaya dana alias cost of fund (CoF) perbankan juga terus dijaga rendah untuk mengantisipasi tren kenaikan bunga kredit.

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) misalnya yang menyebut CoC pada tahun 2019 masih akan stabil dari posisi tahun lalu sebesar 0,35%. Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Satyagraha, hal tersebut utamanya disebabkan dari upaya penjagaan rasio non performing loan (NPL) perseroan.

"Semakin baik kualitas kreditnya, CoC akan turun karena biaya yang dikeluarkan untuk pencadangan ikut turun," terang Ferdian. Namun di sisi lain, rendahnya biaya dana dapat memberi ruang bagi bank untuk tidak menaikkan bunga kredit, sehingga resiko NPL dapat dimitigasi.

Asal tahu saja, tahun lalu CoF Bank Jatim berada di posisi 3,17% naik dari tahun sebelumnya 1,78%. Tahun ini posisi CoF tersebut ditarget susut ke level 3,05%.

"Bank Jatim cenderung tidak menaikkan suku bunga kredit dengan lebih menekan CoF. Sehingga target bisa terjaga," ungkapnya.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Bank OCBC NISP Tbk Parwati Surjaudaja mengatakan tren CoC di tahun ini memang akan stabil. Namun, kemungkinan CoC masih bisa membaik di tahun ini, dengan catatan kondisi makro membaik serta iklim usaha tetap kondusif.

Adapun, posisi CoC OCBC NISP saat ini berada di level 0,6%-0,7%. Dalam menjaga laju CoC pihaknya tetap akan mengantisipasi sejak dini kondisi dan kebutuhan nasabah termasuk industrinya. Dengan kata lain, perbaikan kualitas kredit bakal menjadi prioritas perusahaan di tahun ini.

Di samping itu, potensi kenaikan bunga kredit di tahun ini menurut Parwati bisa mengakibatkan kenaikan resiko kredit. Namun, hal tersebut tentunya sudah termitigasi lebih dulu oleh tiap perbankan sebelum menyalurkan kredit.

"Secara teori bunga kredit naik bisa saja mengakibatkan resiko kredit naik, tapi tidak selalu dan juga tidak 1 on 1 (bukan satu-satunya indikator)," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×