kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kesepakatan Kredit Sindikasi Semester I Baru Capai 16 Proyek Senilai US$5 Miliar


Rabu, 29 Juni 2022 / 19:45 WIB
Kesepakatan Kredit Sindikasi Semester I Baru Capai 16 Proyek Senilai US$5 Miliar
ILUSTRASI. Alat berat menyelesaikan pembangunan jalan tol Serpong-Balaraja di Tangerang Selatan, Minggu (9/1/2022).


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kesepakatan pembiayaan sindikasi baru sepanjang semester I 2022 masih lesu.  Dalam enam bulan pertama ini, kredit sindikasi yang sudah disepakati baru mencapaian US$ 5,01 miliar yang berasal dari 16 proyek dari beberapa sektor mulai dari energi, infrastruktur, perkebunan, telekomunikasi, tambang dan keuangan.

Berdasarkan Bloomberg League Table Reports, total kesepakatan kredit sindikasi per 29 Juni 2022 tersebut turun 53% dari periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/YoY). Pada semester I 2021, telah tercapai 39 kesepakatan pembiayaan sindikasi dengan nilai mencapai US$ 10,65 miliar.

Dari 16 proyek tersebut, tiga berasal dari perusahaan smeter. Pertama, pembiayaan sindikasi kepada Amman Mineral Industry, pengelola smelter tembaga, senilai US$ 91,88 juta.

Kedua, perusahaan smelter nikel Rp PT Ceria Metalindo Prima dengan nilai sindikasi US$ 277,7 juta. Ketiga, perusahaan smelter nikel PT Bumi Mineral Sulawesi dengan nilai US$ 127,74 juta.

Baca Juga: Bank Mandiri Salurkan Kredit Sindikasi US$ 277 Juta ke PT Ceria Metalindo Prima

Tiga proyek berasal dari perusahaan energi dan satu tambang yakni PT Medco Daya Pratama senilai  US$ 380 juta, Pertamina senilai US$ 1,19 miliar, Medco Enegi Global Pte ltd senilai US$ 450 juta, dan PT Dian Swastika Sentosa senilai US$ 150 juta.

Selanjutnya proyek sindikasi berasal dari dua perusahaan tambang yakni PT Tunas Baru lampung Tbk senilai US$ 236,2 juta dan PT Inti Indosawit Subur sebesar US$ 120 juta serta dua perusahaan keuangan yakni Astra Sedaya Finance sebesar US$ 300 juta dan Mandala Multifinance sebesar US$ 82,80 juta atau sekitar Rp 1,2 triliun.

Enam sindikasi lainnya berasal dari pengelola jalan tol PT Jasamarga Pandaan Malang senilai US$ 258,46 juta, PT Centratama Telekomunikasi Indonesia US$ 698,91 juta, Trans Media Corpora US$ 250,79 juta,  Plaza Indonesia Investama US$ 265 juta, PT Sinar Sosro senilai US$ 87,36 juta, dan perusahaan pelayaran PT Soechi Lines sebesar US$ 65 juta.

PT Bank Mandiri Tbk tercatat menjadi jawara sindikasi sepanjang enam bulan pertama ini. Bank pelat merah ini berpartisipasi sebesar US$ 942,36 juta dalam 10 proyek sindikasi, diantaranya proyek sindikasi kepada Medco Energy Global, Medco Daya Pratama, Ammman Mineral Industri, Jasamarga Pandaan Malang, Ceria Metalindo, Soechi lines, Centratama Telekomunikasi, Bumi Mineral Sulawesi, Dian Swastika Sentosa dan Tunas Baru Lampung.

Namun, capaian tersebut tercatat jauh dari capaian pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pada semester I 2021, Bank Mandiri telah berpartisipasi dalam 23 proyek sindikasi dengan total nilai kontribusinya mencapai US$ 2,65 miliar.

PT Bank Negera Indonesia Tbk (BNI) ada di urutan kedua yang berpartisipasi sebesar US$ 434,7 juta di enam proyek. Itu turun signifikan dari capaian di periode yang sama tahun lalu yang mencapai US$ 2,07 miliar.

Baca Juga: BSI Pimpin Pembiayaan Sindikasi Syariah Rp 1,34 T di Proyek Jalan Tol Semarang-Demak

Bank-bank nasional besar lainnya juga mencatatkan penurunan partisipasi dalam kredit sindikasi. PT Bank CIMB Niaga Tbk hanya berpartisipasi di enam proyek dengan nilai US$ 295,16 juta, turun dari US% 373,24 juta.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×