kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ketua MUI: Bank Muamalat dibeli Lippo itu hoax


Senin, 09 Oktober 2017 / 16:52 WIB
Ketua MUI: Bank Muamalat dibeli Lippo itu hoax


Reporter: Dessy Rosalina | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang juga Guru Besar Ilmu Ekonomi Muamalat, KH Ma’ruf Amin meminta agar masyarakat untuk tidak termakan isu hoax terkait dengan pembelian Bank Muamalat oleh Lippo Group.

Sejatinya, mengacu pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, Bank Muamalat dibeli oleh PT Minna Padi Investama Sekuritas (PADI) yang tidak ada kaitannya dengan Lippo Group. Penelusuran MUI, Minna Padi merupakan milik pengusaha muda asal Palembang, Sumatera Selatan, Setiawan Ichlas yang tidak ada hubungannya dengan Lippo Group.

KH Ma’ruf Amin meminta agar umat cerdas menanggapi isu-isu tersebut. Ini penting untuk penguatan khususnya masalah keuangan dan perbankan syariah di Indonesia.

“Bank Muamalat sebagai bank pertama syariah tentu harus kita kawal. Proses yang terjadi saat ini sudah tepat, saham yang tadinya terbesar dari luar negeri akan berubah saham dalam negeri, ini yang kita diharapkan semua pihak dan menjadi kebanggan Indonesia,” kata Ma’ruf Amin dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Senin (9/10).

Ma’ruf Amin menegaskan, tidak ada masalah dengan profil Minna Padi sebagai pembeli Bank Muamalat. Menurut dia, upaya revitalisasi ini sangat penting.

Apalagi Bank Muamalat sebagai bank pertama syariah di Indonesia. "Karena kita dalam era baru ekonomi syariah, ada keinginan untuk memperkuat keuangan syariah di Indonesia,” ujarnya.

Apalagi, menurutnya akuisisi Bank Muamalat oleh Minna Padi sejalan dengan keinginan Presiden Joko Widodo yang ingin memperkuat ekonomi dan keuangan syariah dengan membentuk Komite Nasional Keuangan Syariah yang diketuai oleh Presiden.

“Keinginan Presiden juga Jakarta sebagai pusat keuangan syariah dunia, makanya bank-bank ini harus kuat. Umat harus menangkap ini secara positif jangan terprovokasi oleh isu-isu yang bisa melemahkan. Umat harus cerdas,” ujarnya. 

Sementara, pengamat Komunikasi Universitas Indonesia, Efendy Ghojali menilai munculnya hoax pembelian Bank Muamalat oleh Lippo Group karena ada pihak yang berusaha bermain-main dengan rumor tersebut. 

“Saya kenal dengan pembelinya, dia adalah muslim dan asli warga Indonesia. Di sini ada keinginan kuat untuk memajukan bank berbasis syariah apalagi ada Kiyai Ma’ruf Amin sebagai Ketua Dewan Pengawasnya. Mungkin, ada kelompok-kelompok yang melihat Bank Muamalat ini tumbuh menjadi kekuatan dan kebanggan umat di Indonesia,” ujarnya.

Catatan saja, saat ini proses akusisi Bank Muamalat oleh Minna Padi masih terus berlanjut. Direktur Utama Minna Padi Investama Sekuritas, Djoko Joelijanto mengatakan, pihaknya masih menunggu proses efektif right issue.

“Semua masih dalam proses, kami akan RUPS dulu di bulan November, dari situ akan tunggu efektif right issue Bank Muamalat dari OJK,” ujar Djoko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×