kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja Bank Mandiri (BMRI) pada paruh pertama 2021 ciamik, ini rekomendasi analis


Selasa, 24 Agustus 2021 / 06:15 WIB
Kinerja Bank Mandiri (BMRI) pada paruh pertama 2021 ciamik, ini rekomendasi analis


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Noverius Laoli

Lebih lanjut, pihak manajemen juga mempertahankan guidance biaya kreditnya sebesar 1,9-2,4% untuk tahun ini. Oleh karena itu, Eka meyakini kualitas aset BMRI ke depan masih akan tetap dapat terjaga. 

Eka memperkirakan ke depan BMRI akan cenderung selektif dalam memilih penyaluran kredit mengingat situasi dan kondisi saat ini. Menurutnya, sektor yang masih prospektif ke depan adalah sektor telekomunikasi, infrastruktur, energi dan air, serta bahan kimia.

“BMRI juga masih akan berfokus pada pemain korporat papan atas seiring nama-nama dari kelompok ini memiliki posisi arus kas yang lebih tangguh dan kuat yang sesuai dengan risk appetite. Dengan demikian, kami memperkirakan pinjaman korporasi akan tumbuh sebesar 6,2% pada tahun ini,” imbuh Eka.

Baca Juga: Cek kurs dollar-rupiah di Bank Mandiri jelang tengah hari ini, Senin 23 Agustus 2021

BMRI berencana untuk meluncurkan aplikasi Livin 2.0 pada bulan Oktober 2021, yang diharapkan menjadi sumber penyaluran baru untuk kredit ritel. Hingga saat ini aplikasi Livin telah memiliki 7,8 juga pengguna aktif dengan total nilai transaksi Rp 388 triliun pada kuartal II-2021. Jumlah pengguna tersebut telah tumbuh hingga 45% dibanding posisi Juni 2020 yang masih sebesar Rp 5,4 juta pengguna.

Sementara analis Maybank Kim Eng Sekuritas Rahmi Marina dalam risetnya pada 30 Juli menyebut bahwa BMRI masih menjadi top pick Maybank Kim Eng untuk sektor perbankan. 

Walaupun secara kinerja BMRI pada paruh pertama tahun ini mengungguli perkiraannya, Rahmi melihat akan ada sedikit pelemahan secara temporer pada kuartal III-2021 akibat adanya PPKM.

“Berdasarkan perhitungan kami, BMRI masih on track untuk memenuhi proyeksi pertumbuhan EPS sebesar 30,5% secara year on year pada tahun ini. Kami juga masih mempertahankan asumsi kami untuk pertumbuhan kredit (konsolidasi), NPL, dan credit cost masing-masing pada level 13%, 3,3%, dan 2,4% pada akhir tahun nanti,” kata Rahmi.

Baca Juga: Dongkrak pembiayaan baru, multifinance tebar bunga ringan

Adapun, pada tahun ini, Maybank Kim Eng Sekuritas memproyeksikan BMRI akan membukukan pendapatan sebesar Rp 91,12 triliun dengan laba bersih Rp 22,34 triliun. Sementara BRIDanareksa Sekuritas memperkirakan pendapatan BMRI pada tahun ini sebesar Rp 93,34 triliun dengan laba bersih Rp 21,96 triliun.

Baik Rahmi dan Eka sama-sama merekomendasikan beli saham BMRI dengan target harga Rp 7.875 dan Rp 8.000 per saham. Sedangkan Edward merekomendasikan beli dengan target harga Rp 8.900 per saham.

Selanjutnya: Ekonom Bank Mandiri prediksi defisit transaksi berjalan menyempit di kuartal III-2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×