kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja bank syariah masih bergairah pada tahun 2019, bagaimana prospeknya di 2020?


Senin, 27 Januari 2020 / 18:05 WIB
Kinerja bank syariah masih bergairah pada tahun 2019, bagaimana prospeknya di 2020?
ILUSTRASI. Petugas melayani nasabah di CIMB Niaga Syariah, Jakarta, Senin (10/12).


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan syariah masih dapat meraih pertumbuhan intermediasi double digit di tengah lesunya pertumbuhan secara industri. Tahun lalu, penyaluran kredit perbankan cuma tumbuh 6,08%, jauh merosot dibandingkan pertumbuhan pada 2018 sebesar 11,7%.

Adapun per November 2019, bank-bank syariah tanah air berhasil mencatat pertumbuhan pembiayaan 10,21%. Melesat jauh dibandingkan raihan serupa tahun lalu sebesar 4,19%.

Kinerja serupa juga turut dicatatkan oleh PT Bank Syariah Mandiri, dari laporan bulanan per Desember tahun lalu yang berhasil menyalurkan pembiayaan Rp 74,89 triliun dengan pertumbuhan 10,95% (yoy).

Baca Juga: Begini strategi Bank BJB Syariah mengarungi bisnis di tahun 2020

“Pertumbuhan pembiayaan kami tahun lalu mencapai 11,5% (yoy) yang ditopang oleh segmen pembiayaan di sektor pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur,” kata Direktur Manajemen Risiko dan Kepatuhan Bank Syariah Mandiri Putu Rahwidhiyasa kepada Kontan.co.id, Senin (27/1).

Mumpuninya kinerja intermediasi Bank Syariah Mandiri juga berhasil mengerek naik laba bersih yang diterima. Tahun lalu Bank Syariah Mandiri berhasil meraih laba bersih Rp 1,27 triliun dengan pertumbuhan mencapai 111% (yoy).

Tahun ini, entitas anak PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) pun berharap segmen-segmen kredit tersebut masih akan jadi penopang pembiayaan yang ditargetkan di kisaran 10%-11%.

Unit usaha syariah (UUS) PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) juga mencatat kinerja yang baik. Tahun lalu, Direktur Bisnis Syariah CIMB Niaga Pandji Djajanegara bilang pertumbuhan pembiayaan UUS CIMB Niaga mencapai 20%.

Adapun per November 2019, UUS CIMB Niaga berhasil menyalurkan pembiayaan Rp 31,66 triliun denga pertumbuhan 33,44% (yoy). Bedanya Pandji bilang, penopang utamanya berasal dari segmen konsumer khususnya pembiayaan rumah.

“Kami belum bisa sebutkan angka pasti, namun financing, dan DPK kami tumbuh di kisaran 20% (yoy) tahun lalu, penopang pertumbuhan utamanya dari KPR syariah,” katanya kepada Kontan.co.id.

Adapun tahun ini Pandji bilang pihaknya juga pasang target pembiayaan serupa, dan pembiayaan perumahan bakal tetap jadi andalannya. Ditambah, UUS CIMB Niaga juga bakal menjaga rasio pembiayaan macet agar tak melebihi 1%.

Baca Juga: Saham perbankan dan pertambangan banyak diburu asing sejak awal tahun

PT Bank BNI Syariah pun mendapat hasil serupa. Per November 2019 lalu, BNI Syariah berhasil mencatatkan pertumbuhan pembiayaan 16,35% (yoy) menjadi Rp 32,40 triliun.

Direktur Bisnis SME & Komersial BNI Syariah Dhias Widhiyati bilang dari kinerja tersebut BNI Syariah juga berhasil menghasilkan laba bersih mencapai Rp 568,75 miliar dengan pertumbuhan hingga 50% (yoy).

“Tahun ini kami menargetkan pertumbuhan bisnis secara moderat di kisaran 14%-17% dengan pertumbuhan laba di atas 20%,” katanya kepada Kontan.co.id.

Dengan target pertumbuhan secara organik tersebut, BNI Syariah juga membidik untuk naik kelas ke bank umum kegiatan usaha (BUKU) 3 tahun ini. 

Per September 2019 lalu, entitas anak PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) ini masih berada di BUKU 2 dengan modal inti sebesar Rp 4,59 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×