Reporter: Dina Farisah | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Dua produk reksadana besutan PT Reliance Manajer Investasi (RMI) berhasil membukukan kinerja di atas performa acuannya (benchmark).
Berdasarkan data Infovesta Utama per Juni 2016, reksadana campuran Reliance Cerdas Terencana (RCT) melaju ke peringkat 8 dari 139 reksadana campuran.
Direktur Utama RMI Retno Dewi Hendrastuti mengatakan, peringkat yang diukur dari imbal hasil tahunan ini merupakan peringkat tertinggi yang diraih RCT. Tren kenaikan peringkat RCT ini berlangsung sejak Januari 2016. Adapun, akhir Desember 2015, RCT memposisikan diri pada peringkat ke-13.
"Dari sisi perolehan imbal hasil, RCT mencatatkan return 12,2% per Juni 2016 year on year (YoY) atau melampaui benchmark Infovesta untuk reksadana campuran sebesar 6,0% YoY," papar Retno melalui keterangan tertulis, Rabu (20/7).
Tak hanya itu, produk reksadana pendapatan tetap Reliance Dana Terencana (RDT) juga merekah. RDT membagikan return sebesar 9,6% per Juni. Pencapaian ini di atas benchmark Infovesta untuk reksadana pendapatan tetap sebesar 9,0% YoY.
"Reliance Dana Terencana meraih peringkat ke-70 dari 187 reksadana sejenis versi Infovesta pada akhir Juni 2016," kata Retno.
Menurut Retno, kinerja RCT dan RDT di atas benchmark Infovesta turut dipengaruhi oleh tren kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan pemilihan instrumen investasi. “Pengelolaan reksadana tetap berdasarkan prinsip kehati-hatian dan risiko yang terjaga. Kami berharap reksadana yang kami miliki mampu melanjutkan kinerja yang positif,” imbuh Retno.
Ke depan, RMI masih akan berinovasi dengan meluncurkan produk-produk investasi lainnya supaya nasabah memiliki beragam pilihan investasi yang sesuai kebutuhan.
RMI juga memiliki produk reksadana saham, Reliance Dana Saham (RDS) yang diluncurkan pada awal tahun ini. Sejak diluncurkan pada 20 Januari 2016, RDS telah mencatat return 7,4% hingga Juni 2016. Selain itu, RMI melakukan diversifikasi produk dengan masuk ke pasar modal syariah melalui produk Reliance Saham Syariah (RSS) sejak awal April 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
