Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan asuransi umum mencatatkan kinerja positif dilini bisnis asuransi rekayasa atau engineering.
Misalnya, PT Great Eastern General Insurance Indonesia (GEGI) yang mencatatkan pertumbuhan signifikan terkait lini asuransi rekayasa atau engineering.
Marketing Director Great Eastern General Insurance Indonesia Linggawati Tok menyampaikan pendapatan premi asuransi rekayasa perusahaan sebesar Rp 68 miliar per Agustus 2024.
"Nilai itu meningkat 123%, jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," ungkapnya kepada Kontan, Senin (23/9).
Baca Juga: Marak Pembangunan, Maximus Insurance Sebut Prospek Asuransi Rekayasa Masih Cerah
Linggawati menyebut pertumbuhan pendapatan premi asuransi rekayasa tersebut didukung dari sektor asuransi konstruksi (Construction All Risks dan Erection All Risks) sebesar 70%, asuransi alat berat sebesar 20%, sedangkan 10% jenis asuransi lainnya.
Linggawati mengatakan pihaknya berharap hingga akhir tahun ini, pendapatan premi asuransi rekayasa bisa tumbuh mencapai 150%, dibandingkan pencapaian pada tahun sebelumnya.
Dia optimistis perusahaan bisa mencapai target itu, didukung dengan faktor Great Eastern bekerja sama dengan beberapa perusahaan pengembang properti yang merupakan klien-klien eksisting maupun broker asuransi dalam meningkatkan penetrasi untuk proyek-proyek pembangunan.
Senada dengan GEGI, PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) juga mencatatkan pertumbuhan dari lini bisnis asuransi rekayasa atau engineering. Sekretaris Perusahaan Asuransi Jasindo Brellian Gema mengatakan pendapatan premi asuransi rekayasa per Agustus 2024 mencapai Rp 54,8 Miliar.
Baca Juga: Jasindo Catat Pendapatan Premi Asuransi Rekayasa Rp 54,8 Miliar per Agustus 2024
"Angka tersebut tumbuh 17,72%, jika dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 45,07 miliar," ungkapnya kepada Kontan, Senin (23/9).
Lebih lanjut, Gema menjelaskan ada sejumlah faktor yang menjadi penopang pertumbuhan tersebut. Selain pembangunan yang cukup masif, dia bilang Asuransi Jasindo juga telah menerapkan salesforce berkonsep risk management partnership dan relationship management.
Dengan demikian, Gema mengatakan peran tim bisnis cukup penting, karena menjadi fasilitator yang harus paham tentang kondisi proteksi yang dibutuhkan oleh tertanggung.
"Salesforce juga menjadi kekuatan Asuransi Jasindo karena perusahaan mempunyai SDM yang mumpuni dan berpengalaman lebih dari 50 tahun. Salesforce juga diperkuat dengan jejaring Jasindo di daerah-daerah," tuturnya.
Gema mengatakan saat ini, Asuransi Jasindo memiliki jaringan pelayanan 30 Representative Office (RO) yang tersebar di kota-kota besar seluruh Indonesia. Dia menyebut keberadaan RO memungkinkan perusahaan untuk menjalin hubungan yang lebih dekat dengan nasabah di berbagai daerah.
Gema juga menyampaikan Jasindo optimistis tren pertumbuhan asuransi rekayasa masih akan terjaga hingga semester I-2025. Salah satunya dipicu oleh gencarnya pembangunan di Indonesia.
Baca Juga: Tumbuh 12%, Great Eastern Catat Pendapatan Premi Asuransi Rekayasa Rp 68 Miliar
Sementara itu, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) memproyeksikan asuransi rekayasa atau engineering masih akan tumbuh positif hingga akhir tahun ini. Direktur Eksekutif AAUI Bern Dwiyanto mengatakan hal itu salah satunya dipicu adanya pertumbuhan proyek di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
"Ditambah masih adanya pembangunan infrastruktur di berbagai daerah," ucapnya kepada Kontan, Senin (23/9).
Sebagai informasi, AAUI mencatat pendapatan premi asuransi rekayasa atau engineering pada kuartal I-2024 sebesar Rp 1,14 triliun. Nilai itu meningkat signifikan 15,4% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 993 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News