Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Musim laporan keuangan industri perbankan telah dimulai. Namun ekspektasi tinggi terhadap kinerja yang cemerlang sepanjang 2024 perlu diredam dengan segala ketidakpastian yang terjadi di tahun tersebut.
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) telah mengawali musim laporan keuangan ini dengan catatan laba bersih Rp 21,46 triliun. Laba tersebut mengalami pertumbuhan 2,7% secara tahunan (YoY), lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang tumbuh 3,5% YoY.
Untuk kuartal IV/2024 sendiri, laba BNI hanya tercatat senilai Rp 5,15 triliun atau turun 8,23% dari kuartal sebelumnya. Nilai tersebut juga di bawah ekspektasi analis Bloomberg yang memperkirakan laba senilai Rp 5,76 triliun.
Baca Juga: Pemerintah Kerek Harga Jual Eceran (HJE) Rokok Tahun Depan, Begini Respons Gaprindo
Meski demikian, Wakil Direktur Utama BNI Putrama Wahju Setyawan mengungkapkan bakal menjaga pertumbuhan laba untuk tahun 2025. Ia bilang fokusnya di tahun ini memperkuat dana pihak ketiga berbasis dana murah sebagai kontributor utama bisnis.
“Ini bertujuan untuk memastikan profitabilitas jangka panjang mengingat efisiensi biaya dana akan mendukung pertumbuhan kredit yang sehat dan menjaga margin bunga,” ujar Putrama, Rabu (22/1).
Adapun, pada periode yang sama, pendapatan bunga bersih BNI juga tercatat turun 1,9% YoY menjadi Rp 40,48 triliun. Ini sejalan dengan rasio Net Interest Margin (NIM) yang turun 34 basis poin (bps) menjadi 4,2%.
Selanjutnya, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) akan melaporkan kinerja keuangannya pada Kamis (23/1). Konsensus analis Bloomberg pun juga memproyeksikan laba di kuartal IV/2024 tercatat menurun.
Baca Juga: Larangan Ekspor Konsentrat Tembaga Berlaku Tahun Depan, Begini Respons Emiten Tambang
Prediksi analis Bloomberg pada kuartal tersebut, BCA hanya mencatat laba bersih senilai Rp 14,16 triliun. Artinya, ekspektasi tersebut turun dari realisasi di kuartal III/2024 senilai Rp 14,19 triliun.