kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.327.000   -23.000   -0,98%
  • USD/IDR 16.645   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.986   -285,65   -3,45%
  • KOMPAS100 1.114   -33,20   -2,89%
  • LQ45 813   -15,42   -1,86%
  • ISSI 280   -10,29   -3,55%
  • IDX30 427   -7,55   -1,74%
  • IDXHIDIV20 495   -3,90   -0,78%
  • IDX80 125   -2,73   -2,14%
  • IDXV30 135   -1,71   -1,25%
  • IDXQ30 137   -1,22   -0,88%

Kinerja Terbaru BTN Bikin Analis Pertahankan Rekomendasi Ini, Simak Target Harganya


Senin, 27 Oktober 2025 / 09:17 WIB
Kinerja Terbaru BTN Bikin Analis Pertahankan Rekomendasi Ini, Simak Target Harganya
ILUSTRASI. Analis mempertahankan rekomendasi saham dan target kinerja untuk BTN di tahun 2025 usai laporkan kinerja kuartal III-2025


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) telah mencatatkan kenaikan laba sebanyak 10,6% menjadi Rp 2,3 triliun hingga kuartal III-2025. Realisasi tersebut sudah sesuai dengan target internal perseroan atau merefleksikan 74,1% dari target laba bersih tahun ini. 

Analis Samuel Sekuritas Brandon Boedhiman dan Prasetyo Gunadi dalam riset terbarunya di 24 Oktober 2025 mengungkap bahwa kinerja BBTN pada periode ini ditopang pertumbuhan pendapatan bunga bersih (NII) sebayak 43,5% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 12,76 triliun, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 8,89 triliun.

Peningkatan tersebut didorong pula oleh naiknya penyaluran kredit 7% secara tahunan, khususnya pada segmen Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi yang naik 8,0% YoY menjadi Rp 186,6 triliun serta kredit non-hunian yang tumbuh 10,7% YoY, termasuk lonjakan kredit korporasi 27,5% YoY.

Baca Juga: BTN Cetak Kinerja Moncer, Laba Capai Rp 2,3 Triliun per Kuartal III-2025

Selain itu, Samuel Sekuritas menyoroti pula likuiditas bank pelat merah ini menunjukkan perbaikan yang ditunjukkan loan to deposit ratio (LDR) turun menjadi 88,6% atau terendah dalam tiga tahun.

Di mana, penurunan ini ditopang adanya dana pemerintah yang ditempatkan Kementerian Keuangan sekitar Rp 25 triliun atau 6,2% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) pada pertengahan September. 

Tak hanya itu, BBTN juga menunjukkan perbaikan kualitas aset yang dicerminkan Loan at Risk (LAR) turun dari 20,2% menjadi 18,6%. Penurunan ini sejalan dengan pelemahan biaya kredit ke 1,6% dari 2,0% pada kuartal sebelumnya.

Dengan kinerja tersebut, Samuel Sekuritas melihat BTN tetap menjadi bank BUMN yang memegang peran utama dalam pembiayaan perumahan.

Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor perumahan melalui skema KPP meningkat dengan alokasi Rp 7,5 triliun yang diperkirakan terserap penuh hingga akhir tahun. BTN juga telah memetakan kebutuhan alokasi Rp 9,5 triliun untuk 2025.

Dari sisi digital, mereka mengatakan, aplikasi balé by BTN yang diluncurkan Februari 2025 telah mencapai 3,2 juta pengguna atau tumbuh 68,2% YoY dengan total transaksi Rp 72 triliun.

Simpanan pengguna aplikasi naik 22,1% YoY menjadi Rp 21,4 triliun yang memperkuat basis dana murah, sehingga berdampak positif bagi perseroan ke depan.

 

Selain itu, Samuel Sekuritas, manajemen BBTN tetap konsisten untuk mempertahankan target pertumbuhan kredit 8%–10% pada 2025 dengan penyaluran kuartal akhir tahun ini diperkirakan mencapai Rp 20 triliun–Rp 22 triliun. Pertumbuhan DPK diproyeksi lebih tinggi di 9%–10% YoY.

Bahkan, BBTN menargetkan pertumbuhan kredit lebih kuat di kisaran 10%–11% pada 2026, seiring normalisasi biaya kredit ke 1,0%–1,1% dan perluasan porsi pembiayaan perumahan melalui KUR serta FLPP.

Dengan sejumlah dukungan positif tersebut, Samuel Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli saham BBTN. 

“BBTN sudah memasuki jalur pemulihan profitabilitas yang didukung penurunan biaya dana (CoF) pasca penurunan bunga acuan BI sebanyak 100 bps, serta peningkatan NIM dari kombinasi program KUR perumahan, pipeline KPP, dan penguatan pendanaan ritel,” tulisnya.

Samuel Sekuritas juga mematok target harga saham BBTN Rp 1.600 untuk 12 bulan. Dengan target harga tersebut terbuka potensi cuan saham ini lebih dari 33%. Bahkan, prospek penguatan saham BBTN makin kencang,  apabila penyaluran FLPP meningkat, eksekusi KUR berjalan optimal, dan pemulihan CASA berlanjut. 

Baca Juga: Penyaluran Kredit BTN Capai Rp 381,03 Triliun pada Kuartal III-2025

Samuel Sekuritas memperkirakan kenaikan laba bersih BBTN dari Rp 3 triliun menjadi Rp 3,10 triliun tahun ini. Laba bersih per saham diharapkan naik dari Rp 284 menjadi Rp 294. 

Sebelumnya, ujar Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, pertumbuhan kuat laba bersih BTN ditopang peningkatan bunga kredit sebanyak 18,8% atau lebih tinggi dari kenaikan beban bunga yang sebesar 2,5% yoy. Kenaikan beban bunga dapat dijaga stabil seiring dengan upaya perseroan menggencarkan perolehan DPK berbiaya murah. 

Ia menegaskan pihaknya selalu menjaga pertumbuhan bisnis terutama di pembiayaan sektor perumahan dan transaksi keuangan yang beragam agar bermanfaat bagi perekonomian secara keseluruhan. 

“Upaya ini dilakukan dengan ditopang prinsip kehati-hatian dan perhitungan yang cermat atas kebutuhan di pasar,” ujar Nixon.

Selanjutnya: iQOO 15 Kenalkan Sistem VC Ice Dome Cooling, Bagaimana Kinerjanya? Cek di Sini

Menarik Dibaca: iQOO 15 Kenalkan Sistem VC Ice Dome Cooling, Bagaimana Kinerjanya? Cek di Sini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×