kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   0,00   0,00%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Komentar bankir soal hubungan kenaikan suku bunga acuan dengan NPL


Selasa, 21 Agustus 2018 / 15:27 WIB
Komentar bankir soal hubungan kenaikan suku bunga acuan dengan NPL
ILUSTRASI. Jahja Setiaatmadja, Dirut PT. BAnk Central Asia


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bankir berkomentar mengenai efek kenaikan bunga acuan BI 7DRR rate sebesar 125bps sejak awal 2018 ke kualitas kredit dan rasio kredit bermasalah.

Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) bilang hubungan antara kenaikan bunga acuan dengan kredit bermasalah (NPL) bisa ada bisa tidak.

"Tergantung keadaan finansial perusahaan," kata Jahja kepada kontan.co.id, Selasa (21/8). Kenaikan bunga acuan menurut Jahja tak ada kaitan langsung dengan industri.

Haryono Tjahjarijadi, Presiden Direktur Bank Mayapada bilang risiko kredit lebih berhubungan dengan kondisi dan stabilitas ekonomi.

"Apabila kondusif maka risiko kreditnya juga minim," kata Haryono kepada Kontan.co.id.

Terkait dengan kenaikan bunga acuan, bankir harus selalu berhati-hati dalam proses pemberian kredit.

Taye Shim, analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia dalam risetnya (20/8) lalu menyebu kenaikan bunga acuan ini bisa mempengaruhi risiko kredit perbankan. "Indikator kualitas aset berkorelasi positif dengan kenaikan suku bunga acuan," tulis Taye Shim dalam risetnya.

Ketika BI menaikkan bunga acuannya, maka rasio kredit bermasalah cenderung untuk bergerak pada arah yang sama. Dengan potensi risiko yang naik ini bank cenderung akan menaikkan jumlah provisi atau pencadangan.

Namun Taye Shim mengatakan kenaikan bunga acuan BI beberapa waktu lalu, diproyeksi tidak akan ditransmisikan ke rasio kredit bermasalah (NPL). Ini salah satunya karena adanya masalah yang melatarbelakangi perbaikan NPL.

Mirae Asset Sekuritas Indonesia memandang perbaikan NPL yang terjadi beberapa kuartal terakhir ini disebabkan karena perbaikan kualitas aset di sektor komoditas yang didorong oleh membaiknya harga komoditas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×