Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech peer to peer (P2P) lending PT Akselerasi Usaha Indonesia (Akseleran) tengah tersangkut masalah gagal bayar. Beberapa lender banyak yang menyampaikan kekecewaannya di media sosial karena dana milik mereka masih belum kembali.
Alhasil, baru-baru ini nama salah satu influencer keuangan, yaitu Felicia Putri Tjiasaka, sempat ikut terseret di kasus gagal bayar Akseleran. Sebab, influencer itu dinilai para lender ikut mendongkrak keyakinan mereka untuk menyalurkan pendanaan lewat fintech P2P lending tersebut.
Felicia lantas memberikan penjelasan atau klarifikasinya dalam video yang diunggah pada 18 Juni 2025 lewat akun pribadinya @felicia.tjiasaka. Dia menerangkan bahwa dirinya juga sempat menjadi lender Akseleran sejak 2020 dan berhenti mendanai pada 2023.
"Apakah saya mempromosikan, tetapi tidak investasi di Akseleran? Itu salah total karena saya pendanaan di situ (Akseleran) sejak 2020 dan berhenti sekitar 2023 karena situasi ekonomi yang memburuk," ujarnya dalam video tersebut.
Baca Juga: Akseleran Targetkan Penyaluran Pembiayaan Rp 3,6 Triliun pada 2025
Felicia menyampaikan ada beberapa pendanaannya yang macet juga, tetapi nilainya tidak besar karena memakai fitur auto lending. Dia bilang sampai saat ini dirinya juga masih berkomunikasi dengan para lender yang pendanaannya macet di Akseleran.
"Saya tidak bisa menjamin apapun, tetapi saya akan membantu sebisa mungkin," katanya.
Pada video terbarunya, Felicia memahami bahwa banyak lender yang pada akhirnya menyalahkan dirinya karena dana mereka macet di fintech P2P lending. Diketahui, pada beberapa tahun yang lalu, Felicia sempat menjelaskan soal investasi di fintech lending yang memang high risk, termasuk sempat menyebut nama Akseleran, Investree, dan KoinP2P.
Atas dasar kejadian Akseleran, Felicia mengungkapkan permintaan maafnya perihal dana para lender yang macet.
"Saya minta maaf, karena menjadi manusia yang bisa dan sering salah. Namun, saya tidak kabur," ungkapnya.
Felicia menyampaikan meski dana yang macet di fintech lending, khususnya Akseleran, bukan merupakan tanggung jawabnya, dirinya kembali menegaskan akan membantu para lender sebisa mungkin. Dia mengimbau kepada masyarakat agar lebih responsible atau bertanggung jawab untuk setiap keputusan yang dipilih dalam semua aspek kehidupan.
Kronologi dari Lender Akseleran
Anita Carolina yang merupakan salah satu lender Akseleran melalui akun TikTok @anitacarolina612 sempat menjelaskan kronologi awal bergabung sebagai lender Akseleran.
Anita merupakan salah satu anak muda yang menjadi pemberi dana atau lender di fintech lending Akseleran dan saat ini dirinya dan lender lainnya tengah terancam dana tak kembali alias gagal bayar senilai Rp 178 miliar.
Pada 29 April 2025, Anita sempat menerima payout atau pembayaran sebesar Rp 300 ribu dari Akseleran. Dia menilai nilai itu hanya 0,02% dari total outstanding dana yang disalurkan lewat Akseleran.
Baca Juga: Fintech Akseleran Sebut TWP90 Masih Terjaga, Capai 0,54% hingga Januari 2025
Anita menjelaskan bahwa return yang diterimanya sejak bergabung pada Oktober 2022 atau sekitar 3 tahun sebagai lender Akseleran terbilang kecil bukan 10%-20% per tahun, tetapi hanya 6,97%.
"Jadi, setara dengan pasar uang, reksadana, dan pendapatan tetap yang diikuti saya," katanya dalam video TikTok Anita yang diunggah pada 30 April 2025.
Anita menyampaikan bahwa dirinya mengetahui saat bergabung dengan Akseleran, hanya 1% saja dana pokok yang ditanggung lender apabila ada gagal bayar, karena pendanaan sekitar 99% itu sudah di-cover asuransi. Namun, ternyata pihak asuransi tidak cover pendanaan yang disalurkan Anita.
Anita juga sempat menyinggung influencer keuangan yang sempat membicarakan Akseleran sehingga dirinya bisa tahu mengenai platform tersebut.
"Saya mengetahui Akseleran dari salah satu tanda kutip influencer keuangan. Saat itu, ada yang namanya fintech P2P lending Akseleran, mereka menyalurkan dana ke perusahaan lain, lalu kami mendapatkan imbal hasil 7%," tuturnya.
Lebih lanjut, Anita menyayangkan tindakan influencer yang memperkenalkannya kepada Akseleran. Sebab, dia baru mengetahui bahwa influencer tersebut sudah tak menyalurkan dana lewat Akseleran seusai Covid-19.
Baca Juga: Akseleran Sebut Penyaluran Pembiayaan Terbesar Masih di Pulau Jawa
"Saya pendanaan karena dia (influencer) itu juga sudah selesai Covid-19 pada akhir 2022. Bagi kalian yang melihat di kasus saya di Akseleran bakal menjadi cerita panjang, kalian juga bisa melihat integritas seorang influencer itu dipertanyakan. Kami tak menyalahkan, tetapi kami masuk karena kamu terpercaya," ujarnya.
Anita menyampaikan juga dirinya sudah sempat mengirim pesan lewat media sosial influencer tersebut. Namun, dia menganggap influencer keuangan itu hanya menutup mata dan tak mau tahu soal kejadian yang menimpa para lender.
Kabar terbaru, melalui video yang diunggah pada 25 Mei 2025, Anita menyebut dirinya sudah menghubungi salah satu tim collector atau penagihan Akseleran dan merasa sedikit tenang. Sebab, dia sudah mendapat informasi dari tim penagih mengenai penagihan yang tengah dilakukan kepada penerima dana atau borrower Akseleran.
"Borrower-nya itu janji bayar, tetapi mundur terus (jangka waktu). Mereka bilang masih optimistis dan sedang melakukan penagihan dari Madura ke Surabaya. Saya sudah bertemu mereka dan saya yakin Akseleran tidak seperti Investree yang pemiliknya kabur. Namun, kalau Akseleran, mereka mudah dikontak," kata Anita.
Selain itu, Anita juga bilang influencer yang disebutkan selama ini juga berada di pihak lender mendukung penyelesaian masalah yang terjadi.
Penjelasan OJK
Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Agusman sempat menyampaikan bahwa OJK terus mendorong sejumlah fintech P2P lending bermasalah untuk melakukan berbagai upaya penyelesaian masalah, termasuk Akseleran.
"Penyelenggara tersebut terus didorong untuk melakukan upaya-upaya yang diperlukan, guna memastikan terpenuhinya hak para pemberi dana (lender), serta keberlanjutan usaha," ucapnya dalam lembar jawaban tertulis RDK OJK, Senin (19/5).
Selain itu, Agusman bilang OJK terus melakukan pemantauan penyelesaian permasalahan, termasuk berkoordinasi dengan aparat penegak hukum dalam rangka proses hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Baca Juga: Akseleran Klaim Kinerjanya Tak Terdampak Aturan Baru Suku Bunga Fintech
Adapun Akseleran tengah diterpa masalah gagal bayar karena diduga adanya kesalahan internal dalam pengelolaan dana para lender. Sebagai informasi, Kontan sudah mencoba untuk menghubungi Group CEO & Co-Founder Akseleran Ivan Nikolas Tambunan terkait masalah gagal bayar. Namun, tak pernah ada respons dari Ivan.
Jika melihat situs resmi perusahaan, tingkat kredit macet secara agregat atau TWP90 Akseleran per 20 Juni 2025 sudah berada di level 54,89%. Angkanya tercatat meningkat, jika dibandingkan catatan Kontan per 20 Mei 2025 yang sebesar 37,88%.
Selanjutnya: Nonton Drakor Our Unwritten Seoul Episode 9 & 10 Subtitle Indonesia, Ini Linknya
Menarik Dibaca: Baru! Ini Dia Gift Code Ojol The Game 21 Juni 2025 dari Codexplore
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News