kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kondisi politik ikut berperan menentukan nasib industri asuransi umum tahun 2020


Kamis, 17 Oktober 2019 / 15:32 WIB
Kondisi politik ikut berperan menentukan nasib industri asuransi umum tahun 2020
ILUSTRASI. Chief Executive Officer (CEO) PT Asuransi Adira Dinamika (Adira Insurance) Julian Noor. KONTAN/Muradi/2018/11/12


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Perusahaan asuransi umum melihat positif pertumbuhan bisnis tahun depan. PT Asuransi Adira Dinamika (Adira Insurance) menilai terdapat beberapa faktor yang bakal mempengaruhi industri ini.

Chief Executive Officer (CEO) Adira Insurance Julian Noor sekaligus Ketua Bidang SDM dan Literasi Asuransi Asosiasi Asuransi Umum Indonesia bilang kondisi politik ikut berperan menentukan nasib industri asuransi umum pada 2020. Bahkan Ia menyebut formasi Menteri pemerintah terpilih juga akan memberikan dampak.

“Tahun ini merupakan tahun yang berat bagi semua industri termasuk asuransi. Sesuatu yang tidak dibayangkan, selama satu semester orang menunggu hasil pemilu. Prediksinya setelah pemilu dan ditetapkan oleh Mahkamah Konstitusi maka masalah selesai. Namun harus menunggu pelantikan anggota DPR dan MPR,” ujar Julian di sela-sela acara Indonesia Rendezvous ke-25 di Bali Nusa Convention Centre (BNDCC), Kamis (17/10).

Baca Juga: AAUI menaikkan proyeksi pertumbuhan premi asuransi umum dari 10% menjadi 14% di 2019

Kondisi tersebut berlanjut dengan demo mahasiswa. Lalu pelaku ekonomi juga harus menunggu sampai pelantikan presiden. Namun lagi harus menanti susunan Menteri. Ia pun menilai para pelaku bisnis masih akan menahan bisnis hingga akhir tahun.

“Saya memprediksi, pertumbuhan asuransi akan dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah presiden terpilih. Apakah dia nothing to lose atau banyak komprominya. Kedua, akan terefleksi dari susunan Kabinet juga. Bila menjadi lebih profesional dan independen maka ekonomi bergerak cepat. Industri asuransi tergantung di situasi itu,” tutur Julian.

Lanjut Ia, kondisi global tahun depan masih penuh ketidakpastian, juga akan berdampak. Namun Ia menilai faktor eksternal tidak akan terlalu banyak berpengaruh. Lantaran fundamental Indonesia masih kuat.

Baca Juga: AAUI sebut lima cara menggarap momentum asuransi pada 25 tahun mendatang

Ia melihat faktor yang paling berpengaruh pada di faktor dalam negeri. Ia optimis pertumbuhan ekonomi di level 5% dapat tercapai. Bila terpenuhi, Ia optimis premi asuransi umum tahun depan masih bisa di atas 10% yoy.

Sebenarnya pada semester 1-2019 pendapatan premi asuransi umum sudah mencapai Rp 39,95 triliun atau tumbuh 20,6% yoy dari Rp 33,13 triliun pada Juni 2018. Julian melihat lini bisnis yang masih berpeluang adalah asuransi kendaraan dan properti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×