kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.942.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,61%
  • IDX 6.787   -120,00   -1,74%
  • KOMPAS100 980   -16,66   -1,67%
  • LQ45 754   -11,11   -1,45%
  • ISSI 221   -4,23   -1,88%
  • IDX30 391   -6,58   -1,66%
  • IDXHIDIV20 457   -9,06   -1,95%
  • IDX80 110   -1,76   -1,57%
  • IDXV30 113   -1,97   -1,71%
  • IDXQ30 126   -2,46   -1,91%

Konflik Israel–Iran Meningkat, LPEI Nilai Dampaknya Terbatas terhadap Kinerja Ekspor


Senin, 23 Juni 2025 / 19:55 WIB
Konflik Israel–Iran Meningkat, LPEI Nilai Dampaknya Terbatas terhadap Kinerja Ekspor
ILUSTRASI. Plt. Ketua Dewan Direktur & Direktur Eksekutif Indonesia Eximbank/Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Sukatmo Padmosukarso (tengah), Managing Director Sam Malee (kiri) dan Kepala Divisi Sekertariat Lembaga & Hubungan Kelembagaan T. Dyza R. Aziz Rochadi, saat berkunjung ke Redaksi KONTAN di Jakarta, Kamis (8/5/2025). Dalam kunjungannya LPEI memaparkan langkah langkah serta upaya yang telah dilakukan dalam memperbaiki kualitas pembiayaan ekspor, salah satunya perubahan proses bisnis dengan mendorong sistem mitigasi risiko. KONTAN/Panji Indra


Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Eskalasi konflik antara Israel dan Iran kian menambah ketegangan di kawasan Timur Tengah dan menjadi perhatian global. Meski demikian, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) menilai bahwa dampak langsung konflik tersebut terhadap kinerja ekspor nasional, khususnya ke Arab Saudi, masih tergolong terbatas.

Direktur Pelaksana Manajemen Risiko & Kredit LPEI, Sam Malee, menjelaskan bahwa pihaknya secara berkala melakukan stress test guna mengukur ketahanan lembaga dalam menghadapi berbagai skenario ekstrem, termasuk gejolak geopolitik. 

“Pada Semester I-2025, kami telah melakukan analisis stress test dengan mempertimbangkan kemungkinan eskalasi politik di kawasan Timur Tengah. Hasilnya menunjukkan bahwa LPEI memiliki ketahanan yang memadai terhadap risiko geopolitik,” ujarnya kepada Kontan, Senin (23/6).

Baca Juga: Punya Potensi Besar, LPEI Dorong Ekspor Air dan Minuman Tanpa Alkohol

Dalam skenario penurunan ekonomi akibat konflik, rasio stressed Capital Adequacy Ratio (CAR) LPEI masih tercatat jauh di atas ambang batas minimum yang ditetapkan regulator. LPEI juga rutin melakukan komunikasi dan supervisi terhadap para debitur aktif untuk mengantisipasi potensi lonjakan risiko kredit.

Adapun kerja sama LPEI dengan Eximbank Arab Saudi tetap berjalan. Saat ini, terdapat 52 debitur aktif yang mengekspor berbagai komoditas ke negara tersebut. Namun, menurut Sam Malee, kontribusi Timur Tengah terhadap total pangsa pasar ekspor debitur LPEI masih di bawah 10%. 

Baca Juga: NPF LPEI Turun ke 4,01% di Kuartal I-2025, Komitmen Perbaikan Kredit Terus Berlanjut

"Sebagian besar eksportir juga telah melakukan diversifikasi pasar secara memadai, sehingga mereka masih memiliki alternatif tujuan ekspor lain," tambahnya.

LPEI juga terus mendorong pelaku ekspor untuk memperluas pasar melalui program Penugasan Khusus Ekspor (PKE) Kawasan. 

Program ini merupakan mandat dari pemerintah untuk membantu eksportir menembus pasar non-tradisional, seperti Afrika dan Asia Selatan, guna memperkuat daya tahan ekspor nasional.

Baca Juga: LPEI dan Bank Mandiri Kolaborasi Dorong Pembiayaan Ekspor dan UMKM Naik Kelas

Selanjutnya: Perbankan Genjot Pertumbuhan Kredit Lewat Skema Channeling

Menarik Dibaca: Peserta Aksi Damai Kawal Seleksi Dewan Energi Nasional, Serukan 5 Tuntutan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×