Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau dikenal dengan eximbank semakin berupaya mendorong ekspor air dan minuman tanpa alkohol. Ini sejalan dengan potensi yang dinilai oleh mereka masih besar.
Seperti diketahui, data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor untuk produk tersebut pada periode Januari-April 2025, mencapai US$ 77,47 juta atau naik 73,45% YoY. Sementara itu, volumenya mencapai 143,26 ribu ton atau meningkat 71,16% YoY.
Senior Economist LPEI, Donda Sarah menilai capaian ini mencerminkan momentum bagi sektor minuman non alkohol nasional untuk terus menguat di pasar global.
Baca Juga: Industri Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) Banyak yang Belum Penuhi Standar Sanitasi
Di mana, pertumbuhan ekspor kumulatif Januari-April 2025 ini utamanya didorong oleh peningkatan ekspor ke sejumlah negara mitra utama, seperti Filipina, Thailand, Vietnam, Malaysia dan Timor Leste.
Meski demikian, Donda melihat memang ada beberapa tantangan untuk ekspor sektor tersebut. Dalam hal ini persaingan dengan negara eksportir lain, perubahan cepat preferensi konsumen, serta kondisi makroekonomi global yang penuh ketidakpastian.
Secara global, Indonesia masih berada di peringkat ke-31 dunia sebagai eksportir produk air mineral (HS 2201) dan peringkat ke-45 untuk air mineral berperisa (HS 2202). Menurutnya, keterbatasan penguasaan teknologi dan inovasi yang dihadapi menjadi tantangan yang perlu diatasi.
“Tujuannya, produk Indonesia mampu menembus pasar negara besar seperti Tiongkok dan Jepang yang memiliki potensi pasar yang cukup besar namun belum tergarap,” ujarnya.
Baca Juga: Asdamindo Dorong Standar Higienitas Depot Air Minum
Sebagai lembaga keuangan khusus yang bertujuan mendorong pertumbuhan ekspor nasional, Donda bilang pihaknya menyatakan kesiapan untuk mendukung para eksportir di industri air dan minuman tanpa alkohol dalam mengembangkan kapasitas usahanya ke pasar internasional.
Hingga kini, lembaga tersebut telah memberikan pembiayaan dan pendampingan kepada berbagai perusahaan di sektor Fast-Moving Consumer Goods (FMCG) dan industri makanan, baik untuk mendorong ekspor produk maupun ekspansi pabrik ke luar negeri.
“Momentum ini harus dimanfaatkan secara optimal untuk menjadikan produk Indonesia, baik dari sektor air, minuman tanpa alkohol, FMCG, maupun makanan, sebagai ikon ekspor berkelas dunia,” kata Donda.
Selanjutnya: Reksadana ESG, Sebuah Cara Investasi untuk Masa Depan
Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Besok Selasa 17 Juni 2025: Pisces Bersiap Dapat Proyek Besar!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News