Reporter: Astri Kharina Bangun | Editor: Ruisa Khoiriyah
JAKARTA. Menguatnya pertumbuhan kredit di Malaysia, Singapura, dan Indonesia, mendongkrak kinerja Maybank Group. Kelompok usaha perbankan asal Malaysia ini membukukan laba bersih hingga RM 4,45 miliar, di semester I-2011. Angka ini tumbuh 16,16% dibandingkan capaian laba bersih Maybank Group di periode yang sama tahun 2010 lalu.
Operasional Maybank di Indonesia dan Singapura membukukan pertumbuhan kredit masing-masing sebesar 25,8%. Di Malaysia sendiri, Global Wholesale Banking memimpin pertumbuhan dengan kontribusi sebesar 25,6%. Diikuti oleh Community Financial Services dengan 12,9%. Sementara itu, portofolio pembiayaan Syariah menguat sebesar 35,1%.
Dato Sri Abdul Wahid Omar, Presiden & CEO Maybank, faktor pendorong kinerja semester pertama tahun ini disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, menurunnya penyisihan kerugian atas pinjaman hingga 59% year on year, menjadi RM 502,2 juta. Kedua, non performing loan (NPL) per Juni 2011 turun menjadi 2,25% dari 2,38% pada Juni 2010.
Sementara itu, dari sisi aspek bisnis, kinerja Maybank Group ditunjang oleh pertumbuhan pendapatan sebelum pajak menjadi RM 1,49 miliar. Tumbuh 19,1% year on year, yakni pada sektor usaha International Banking. Rinciannya, RM 888,2 juta dikontribusi dari Singapura, sedangkan anak Maybank di Indonesia yaitu Bank International Indonesia (BII) menyumbang RM 289,7 juta.
Dato Sri Abdul menambahkan, tahun ini Maybank Group menetapkan pencapian 16% ROE. Untuk pertumbuhan kredit, Maybank menargetkan tumbuh 12%. Serta, peningkatan debt securities untuk tahun keuangan ke depan. "Target ini mencerminkan optmisme kami untuk pertumbuhan berkelanjutan dengan memperhitungkan bisnis global dan iklim pasar yang makin menantang,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Rabu (24/8).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News