Reporter: Feri Kristianto |
JAKARTA. Prediksi bahwa jalur pemasaran produk asuransi jiwa lewat perbankan alias bancassurance akan mengalahkan jalur pemasaran keagenan makin mendekati kenyataan. Kontribusi jalur pemasaran ini dari tahun ke tahun terus menyaingi kiprah jalur andalan asuransi jiwa yakni keagenan.
Apalagi jika seluruh anggota asuransi jiwa mencoba peruntungan premi dari jalur ini. Saat ini dari 44 perusahaan asuransi jiwa, baru setengahnya memanfaatkan jalur ini.
Produk makin meningkat ditopang oleh makin banyaknya perusahaan asuransi bekerja sama dengan bank untuk menjual produk mereka.
Berdasarkan data asosiasi asuransi jiwa Indonesia (AAJI), pada kuartal I 2012, total perolehan premi asuransi jiwa Rp 24,3 triliun, tumbuh 14,1% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 21,1 triliun. Nah kontribusi bancassurance sudah mencapai Rp 9,2 triliun atau 37,8% dari total premi. Angka ini mendekati kontribusi jalur keagenan sebesar Rp 10,2 triliun atau 41,9% dari total perolehan premi.
Sedangkan jalur distribusi lain seperti direct marketing dan telemarketing Rp 4,9 triliun alias 20,1% terhadap total premi. Hendrisman Rahim, Ketua Umum AAJI, sudah menyadari bisnis bancassurance meningkat tajam sejak beberapa tahun belakangan.
"Peningkatannya drastis, dan menurut kami bagus," kata Hendrisman pada Selasa (10/7). Produk bancassurance paling diminati adalah unitlink dan kredit life.
Produk makin meningkat ditopang oleh makin banyaknya perusahaan asuransi bekerja sama dengan bank untuk menjual produk mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News