Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan BRI mengatakan, kontribusi laba anak usaha perseroan masih relatif rendah karena size dari anak usaha BRI tersebut masih sangat kecil dibandingkan induk.
"Perusahaan akan dengan kontribusi laba terbesar disumbang oleh sektor asuransi yakni BRI Life dan BRINS serta sektor perbankan yakni BRI Syariah dan BRI Agro dengan total laba sekitar Rp 691 miliar," kata Haru pada Kontan.co.id, Senin (3/2).
Tahun 2020 ini, BRI menargetkan kontribusi laba dari anak usahanya bisa naik mencapai 4%-5% dengan kontribusi utama diperkirakan masih dari asuransi dan perbankan.
Baca Juga: BPK umumkan kerugian negara akibat Jiwasraya pada akhir Februari
Haru bilang, potensi bisnis yang dimiliki anak usaha BRI masih sangat besar baik dari eksternal maupun internal BRI Group. Perseroan akan terus mendorong kinerja anak usaha dengan meningkatkan sinergi internal grup, sharing resources, perbaikan kualitas asset, serta mendukung aspek permodalan melalui penyertaan.
"Kami selalu membuka untuk pertumbuhan anorganik untuk mendukung BRI Group sebagai Integrated Financial Solution. Namun fokus kami tahun ini tetap lewat pengembangan organik," tambah Haru. Tahun ini, BRI menyiapkan dana sekitar Rp 5 triliun untuk penambahan modal anak usaha.
Sementara BNI menargetkan kontribusi laba dari anak usaha sebesar 6% tahun ini. Secara nilai laba bersih dari perusahaan anak itu diharapkan tumbuh 30% dari tahun 2019.