kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.491.000   8.000   0,32%
  • USD/IDR 16.757   21,00   0,13%
  • IDX 8.610   -8,64   -0,10%
  • KOMPAS100 1.188   4,72   0,40%
  • LQ45 854   1,82   0,21%
  • ISSI 307   0,26   0,08%
  • IDX30 439   -0,89   -0,20%
  • IDXHIDIV20 511   -0,15   -0,03%
  • IDX80 133   0,33   0,25%
  • IDXV30 138   0,47   0,34%
  • IDXQ30 140   -0,47   -0,33%

KPR Bank Mandiri yang berpotensi direstrukturisasi mencapai Rp 10 triliun


Kamis, 16 April 2020 / 15:38 WIB
KPR Bank Mandiri yang berpotensi direstrukturisasi mencapai Rp 10 triliun
ILUSTRASI. Foto udara kompleks perumahan baru di Tangerang, Banten, Jumat (6/3). Bank Mandiri telah mulai melakukan restrukturisasi KPR akibat dampak dari pandemi virus corona. KONTAN/Baihaki


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

Sementara untuk penyaluran KPR baru, Bank Mandiri akan semakin selektif tahun ini sebagai mitigasi resiko di tengah meningkatnya potensi pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat pandemi tersebut.

Dengan selektif memberikan KPR ke nasabah berpenghasilan tetap dan menjadi nasabah payroll sudah bisa menekan resiko kredit ke depan. Risikonya sangat besar di tengah Covid-19 karena merupakan jenis kredit konsumtif dan memiliki tenor yang panjang.

Baca Juga: Bantu UMKM di tengah wabah corona, restrukturisasi kredit terus digalakan

Saat ini, bank pelat merah ini hanya fokus melayani KPR bagi calon nasabah berpendapatan tetap, karyawan Bank Mandiri, nasabah payroll perseroan, nasabah prioritas, dan selektif pada pembeli rumah pertama.

Oleh karena itu, Satyo memperkirakan penyaluran KPR Bank Mandiri tahun ini akan melambat. Target pertumbuhan yang semula dipatok 8% tahun ini dipastikan tidak akan bisa dicapai. Bahkan pertumbuhannya diperkirakan bisa negatif jika Covid-19 masih berlangsung lama. Adapun di kuartal I, perseroan hanya mencetak pertumbuhan KPR 2%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×