kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

KPR Syariah Tumbuh Positif, CIMB Niaga Syariah Optimistis Menatap Tahun 2023


Rabu, 25 Januari 2023 / 10:38 WIB
KPR Syariah Tumbuh Positif, CIMB Niaga Syariah Optimistis Menatap Tahun 2023
ILUSTRASI. Foto udara memperlihatkan proyek pembangunan perumahan di kawasan Sawangan, Depok, Jawa Barat, Selasa (15/11/2022). (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga Syariah) mencatat pertumbuhan positif di sektor Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Syariah sebesar 21% year on year (YoY) di tahun 2022. 

Head of High End I CIMB Niaga Syariah, Ferry O Mantiri menyatakan, untuk di tahun 2023 pertumbuhan KPR Syariah akan lebih menantang dari tahun lalu, salah satunya dari adanya kekhawatiran resesi global.

"Kita melihat ekonomi Indonesia sudah lebih baik dari dibandingkan tahun 2020. Tantangan resesi di 2023 memang ada dan tidak bisa dipungkiri, namun kebutuhan masyarakat akan kepemilikan rumah masih sangat penting dan tak tergantikan," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Selasa (24/1).

Ferry menuturkan, tahun ini banyak infrastruktur yang mulai dibuka pemerintah dan dapat menstimulus para nasabah yang terfokus di satu kota untuk melirik kota-kota lainnya.

Baca Juga: Hingga Akhir 2022, Himpunan DPK Perbankan Naik 9,3%

"Hal ini menjadi suatu potensi apalagi pangsa pasar yang belum tergarap masih cukup besar. Harapannya kita optimis di 2023 ini kita tetap bisa tumbuh lebih lagi dibandingkan 2022," tuturnya.

Lebih lanjut Ferry mengungkapkan, pembiayaan KPR di CIMB Niaga Syariah sudah mencapai di angka Rp 800 juta - Rp 900 juta. Dikatakan Ferry, pihaknya memiliki segmen terbuka jadi bukan hanya masyarakat muslim saja yang dapat mengambil KPR Syariah.

"KPR Syariah ini bisa memberikan benefit bagi segmen non muslim. Fitur produk ini bisa digunakan oleh semua nasabah, bukan hanya segmen nasabah atau komunitas tertentu," ungkapnya.

Ferry menambahkan, dari sisi risiko, bisnis pembiayaan KPR syariah masih dalam rentang yang terkendali. Non performing financing (NPF) di bisnis ini terjaga di level 3%, sehingga memungkinkan untuk perseroan lebih ekspansif dan agresif tapi tetap hati-hati di masa mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×