kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.313   10,00   0,06%
  • IDX 7.192   51,54   0,72%
  • KOMPAS100 1.027   0,61   0,06%
  • LQ45 779   -0,14   -0,02%
  • ISSI 237   2,91   1,24%
  • IDX30 402   -0,27   -0,07%
  • IDXHIDIV20 464   1,04   0,22%
  • IDX80 116   0,22   0,19%
  • IDXV30 118   1,12   0,95%
  • IDXQ30 128   -0,16   -0,12%

KrediOne Catat Kenaikan Permintaan Kredit 7,6% pada Mei 2025


Rabu, 16 Juli 2025 / 13:27 WIB
KrediOne Catat Kenaikan Permintaan Kredit 7,6% pada Mei 2025
ILUSTRASI. CEO KrediOne, Kuseryansyah. KrediOne membukukan kenaikan penyaluran pinjaman sebesar 7,6% pada Mei 2025 dibandingkan bulan April 2025.


Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan industri fintech lending sebesar 27,95% secara tahunan (YoY) per Mei 2025, menurun tipis dibandingkan April 2025 yang tumbuh 29,01% YoY. 

Meski manajemen tidak menyebutkan nilai nominalnya, KrediOne membukukan kenaikan penyaluran pinjaman sebesar 7,6% pada Mei 2025 dibandingkan bulan April 2025. 

CEO KrediOne, Kuseryansyah menjelaskan bahwa permintaan pembiayaan pada Mei ini menunjukkan adanya tren permintaan pinjaman yang didorong oleh kebutuhan masyarakat dan pelaku usaha terhadap akses pinjaman yang cepat, aman, dan bertanggung jawab. 

Baca Juga: Ini Kata OJK Terkait Merger Adira Finance dan Mandala Finance

“Bisa disebabkan beberapa faktor, namun KrediOne melihat peningkatan kepercayaan masyarakat terus positif terhadap industri pindar karena menawarkan proses transparan,” terang Kuseryansyah kepada Kontan, (16/7).

Meski permintaan tumbuh, perusahaan menekankan pentingnya penyaluran yang sehat. KrediOne mengadopsi pendekatan selektif dalam menanggapi lonjakan permintaan, dengan tetap menjaga kualitas portofolio pembiayaan melalui sistem mitigasi risiko yang diperkuat.

Dari sisi internal, perusahaan mengklaim terus mengembangkan teknologi credit scoring dan e-KYC untuk menjaga akurasi penilaian risiko, sekaligus mendukung proses penyaluran yang lebih cepat dan terkontrol. Hal ini menjadi penting dalam menjaga keberlanjutan bisnis fintech.

“Kami tidak hanya fokus pada pertumbuhan penyaluran pinjaman, tapi juga mengutamakan bisnis pindar yang sehat, berkelanjutan, dan berkontribusi terhadap inklusi keuangan nasional,” ujar Kuseryansyah.

Baca Juga: Pembiayaan Alat Berat Multifinance Meningkat Menjadi Rp 47,61 Triliun pada Mei 2025

Selanjutnya: Trump: Kesepakatan Dagang AS–Vietnam Hampir Final, Tarif Turun Menjadi 20%

Menarik Dibaca: Promo Alfamart Serba Gratis Periode 16-31 Juli 2025, Kinder Joy Beli 1 Gratis 1

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×