kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kredit bank kecil masih tumbuh tinggi


Jumat, 10 Oktober 2014 / 07:59 WIB
 Kredit bank kecil masih tumbuh tinggi
ILUSTRASI. Diabetes


Reporter: Dea Chadiza Syafina, Issa Almawadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Di tengah tren perlambatan pertumbuhan kredit, sejumlah bank yang masuk katagori Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) I dan II masih mampu mencetak pertumbuhan kredit yang tinggi di kuartal III 2014. Ini membuat mereka optimistis bisa mencapai target kucuran kredit tahun ini.

Tengok saja, Bank Mayapada Internasional. Direktur Utama Bank Mayapada, Haryono Tjahjarijadi bilang, hingga kuartal III 2014, total kredit yang telah dikucurkan mencapai Rp 22,8 triliun. Angka itu tumbuh 39% dibandingkan periode yang sama tahun 2013.

Pada kuartal III 2013, kredit Bank Mayapada tumbuh sekitar 40%. Haryono menyatakan, sampai dengan akhir 2014, Mayapada tidak akan memasang target pertumbuhan kredit yang lebih agresif. Sebab, pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat.

Di luar itu, ada acuan pertumbuhan kredit yang ditetapkan BI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) "Sampai akhir tahun, pertumbuhan kredit akan flat saja," jelas Haryono. Asal tahu saja, tahun lalu, kredit Bank Mayapada mampu tumbuh sebesar 44,8%.

Nasib baik juga berpihak pada Bank Mayora. Irfan Oeji, Direktur Utama Bank Mayora menyatakan, kredit di kuartal III 2014 naik sebesar 62% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Padahal, berdasarkan catatan KONTAN, di kuartal III 2013, kredit Bank Mayora hanya tumbuh sekitar 27,68% year on year (yoy).

Kredit Bank Mayora melaju kencang, kata Irfan, ditopang oleh penyaluran kredit modal kerja yang tumbuh hingga 60%. Demikian juga kredit investasi yang tumbuh 35%. Hanya saja, Irfan mengatakan, pertumbuhan kredit konsumen di Bank Mayora melambat menjadi 15%. Pada tahun ini, Bank Mayora hanya menetapkan target pertumbuhan total kredit sebesar 40%. Dengan perolehan kredit hingga kuartal III 2014, Irfan optimistis target itu bisa dilampaui.

Ke depan, Haryono memperkirakan, kredit segmen perdagangan masih akan membukukan pertumbuhan tinggi. Selain itu, kredit properti dan energi juga akan tumbuh pesat. Menjelang tutup tahun, Haryono memprediksi, pertumbuhan terbesar kredit Mayapada ada di sektor korporasi, energi dan perdagangan. "Pertumbuhannya lebih kurang 12%," kata Haryono.

Lebih selektif

Lain halnya dengan Bank Ina Perdana yang mengaku lebih selektif dalam memberikan kucuran kredit. Kondisi ini menyebabkan pencapaian kredit di kuartal III 2014 masih di bawah ekspektasi perusahaan.

Edy Kuntardjo, Direktur Utama Bank Ina mengatakan, penyaluran kredit hingga kuartal III 2014 mencapai Rp 1,24 triliun. Angka ini tumbuh 22,77% dari periode sama tahun sebelumnya, yang sebesar Rp 1,01 triliun. Di akhir 2014, Bank Ina memiliki target penyaluran kredit senilai Rp 1,32 triliun.

"Pencapaian kredit di kuartal III tahun ini di bawah target business plan," jelas Edy. Dia bilang, pihaknya kian berhati-hati menyalurkan kredit di tengah likuiditas yang ketat. Apalagi, lanjut Edy, kondisi ekonomi makro indonesia belum kondusif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×