Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Kredit bermasalah perbankan diproyeksi akan turun pada semester kedua tahun ini. Hal ini seiring dengan pertumbuhan kredit yang lebih baik dan sudah turunnya kredit macet dari beberapa sektor yang berkontribusi terhadap non performing loan (NPL).
Heru Kristiyana, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan, sampai akhir 2017, NPL perbankan bisa di bawah 3%.
“Ke depan diproyeksi NPL perbankan bisa membaik di bawah 3%,” ujar Heru, Kamis (20/7).
OJK memastikan ke depan rasio NPL di bawah 3% ini tidak hanya angka di industri, tapi untuk masing-masing bank bisa di bawah 3%.
Untuk itu, OJK menekankan bank untuk meningkatkan tata kelola dan kehati-hatian dalam penyaluran kredit. Dengan proyeksi pertumbuhan kredit sampai akhir 2017 10%-12% diharapkan kredit bermasalah bank juga akan turun.
Irwan Lubis, Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III OJK mengatakan, sampai kuartal 2 2017, NPL perbankan sudah menunjukkan perbaikan. “Kondisi (NPL) sudah jauh lebih baik di kuartal 2 jadi secara industri sudah bagus,” kata Irwan, Kamis (20/7).
Sebagai catatan saja, berdasarkan data OJK per Mei 2017, NPL industri perbankan sebesar 3,07% atau relatif stagnan dibandingkan April 2017. NPL industri perbankan ini mayoritas disumbang oleh sektor tambang, transportasi dan perdagangan.
Jahja Setiaatmadja, Direktur Utama BCA mengatakan, NPL bank kuartal 2 masih bertahan di level 1,5%.
“(Untuk menangani NPL) kami banyak melakukan restrukturisasi dan penjualan jaminan,” ujar Jahja, Kamis (20/7). Pada semester 2, BCA optimistis kredit bermasalah bisa membaik seiring dengan membaiknya NPL industri.
Tigor Siahaan, Presiden Direktur Bank CIMB Niaga, mengakui sampai kuartal 2 ada beberapa industri yang belum pulih dari tekanan ekonomi. “Kita lihat NPL belum pulih, namun beberapa sudah menunukkan perbaikan,” ujar Tigor.
Semester 2, bank berkode saham BNGA ini memproyeksi NPL akan membaik. Dengan membaiknya kredit bermasalah ini, pencadangan bank akan turun sehingga bisa membuat beberapa bank bisa merealisasikan laba yang lebih baik dibanding sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
