Reporter: Arsy Ani Sucianingsih | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Pertumbuhan kredit PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) hingga bulan Februari 2016 mencapai 14,7% secara year on year (yoy).
Direktur Utama BRI Asmawi Syam mengatakan, kredit pada bulan lalu masih tumbuh positif dan masih melaju terus di atas rata-rata industri. Meskipun, pada Januari 2016, kredit BRI sudah tumbuh mencapai 9,5%. "Pertumbuhan kredit dalam rencana bisnis bank (RBB) dipatok sampai 15%," kata Asnawi dalam paparan publik, Rabu (23/3).
Sementara, Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI hingga posisi 21 maret 2016 telah mencapai Rp 20,7 triliun dari target hingga akhir tahun sebesar Rp 67,5 triliu. “Kalau di bandingkan target harusnya baru sampai di 16%,” ujar Asmawi.
Dengan demikian, lanjutnya, dana pihak ketiga (DPK) BRI akan ditargetkan minimun mencapai 13% dibandingkan tahun lalu. Sementara terkait langkah pemerintah menekan bunga hingga single digit, BRI tengah mengupayakan untuk melakukan efisiensi biaya atau operate cost.
Kemudian, pihaknya akan mencari sumber pendanaan dimana BRI akan mencari sumber pendanaan yang murah dan menginkatkan biaya dana murah alias Current Account Saving Account (CASA)dan melaukan ekspansi yang lebih luas dengan pertumbuhan kredit dengan melakukan unit-unit kerja.
“Khususnya di unit kerja agen yang kami targetkan sebagai faktor bagi pertumbuhan kredit, khusunya di bidang mikro atau KUR,” kata Asnawi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News