Reporter: Annisa Aninditya Wibawa |
JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencatat pertumbuhan kredit 22,8% sepanjang tahun lalu. BRI dapat menyalurkan kredit Rp 348,23 triliun, dibandingkan penyaluran tahun 2011 yang sebesar Rp 283,53 triliun.
Rasio kredit bermasalah (NPL) BRI per Desember 2012 juga menurun. Hingga akhir tahun 2012, NPL BRI tinggal 1,78% (gross), sedangkan tahun 2011 lalu masih di 2,30%.
"Yang juga menggembirakan, kualitas kredit dapat terjaga, bahkan membaik," ujar Direktur Bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Djarot Kusumayakti hari ini (31/1).
Ia menyatakan, BRI memperkuat fokus pada segmen UMKM dengan tetap mengedepankan kebijakan prudential banking. "Pertumbuhan kredit mikro mengalami akselerasi," kata Djarot.
Pada kuartal II 2012, penyaluran kredit mikro BRI mencapai Rp 4,8 triliun. Kemudian pada kuartal IV meningkat menjadi Rp 5,73 triliun. "Lebih dari dua kali pertumbuhan di periode yang sama di tahun 2011 yang lalu," ungkapnya.
Pertumbuhan outstanding kredit tersebut turut diikuti pertumbuhan jumlah nasabah yang signifikan. "Artinya, ekspansi kredit mikro yang dilakukan BRI mampu merambah pasar baru dan menjangkau lebih banyak nasabah mikro," ujar Djarot.
BRI mencatat NPL (gross) kredit mikro hanya 1,09%. "BRI secara berkesinambungan dalam lima tahun terakhir berhasil menjaga NPL (gross) kredit mikronya di bawah 2%," ujar Djarot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News