Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mencatatkan penyaluran kredit tumbuh sebesar 7,4% pada kuartal I 2022. Total kredit perseroan mencapai Rp 1.075,9 triliun.
Adapun pada kuartal I 2021, total kredit BRI, termasuk dengan memperhitungkan konsolidasi dengan Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM) dalam pembentukan holding ultra mikro, mencapai Rp 1.001,5 triliun.
Holding ultra mikro resmi terbentuk pada September 2021. Sementara sebelum bergabungnya PNM dan Pegadaian ke BRI, kredit bank ini di kuartal I 2021 mencapai Rp 917,9 triliun.
Baca Juga: Bank BRI (BBRI) Raup Laba Bersih Rp 12,16 Triliun Kuartal I 2022, Tumbuh 78% yoy
Sebelumnya, Kontan.co.id dalam artikel Bank BRI (BBRI) Raup Laba Bersih Rp 12,16 Triliun Kuartal I 2022, Tumbuh 78% yoy menuliskan bahwa kredit BRI tumbuh 12,9% secara year on year (YoY) pada kuartal I 2022 lantaran membandingkan laporan keuangan sebelum konsolidasi dengan PMN dan Pegadaian.
Sunarso Direktur Utama BRI mengatakan, pertumbuhan kredit BRI ditopang oleh segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang merupakan core bisnis perseroan.
"Kredit kami tumbuh di atas pertumbuhan industri. Portofolio kredit UMKM tumbuh 9,24% secara year on year (YoY) dari Rp 826,85 triliun pada Maret 2021 menjadi Rp 903,29 triliun pada Maret 2022," katanya dalam konferensi pers paparan kinerja kuartal I, Senin (25/4).
Alhasil, porsi kredit UMKM BRI naik menjadi 83,95% pada kuartal I. Adapun penopang utama pertumbuhan kredit UMKM ini adalah segmen mikro dengan pertumbuhan 13,55%. Adapun segmen konsumer tumbuh 4,56% dan segmen kecil dan menengah tumbuh 3,96%.
Sunarso menambahkan, pertumbuhan kredit tersebut disertai dengan managemen resiko yang baik. Rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) BRI secara konsolidasi ada di level 3,09%, itu turun dari 3,3% pada akhir 2021. Kualitas kredit membaik seiring juga dengan penurunan restrukturisasi kredit terdampak Covid-19.
"Hingga akhir Maret 2022, restrukturisasi Covdi-19 tercatat Rp 144,27 triliun, telah turun Rp 103,75 triliun dari total akumulasi restrukturisasi Covid-19 di BRI sebesar Rp 248,02 triliun," pungkas Sunarso.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News